Krjogja.com - SOLO - Setelah sukses menghadirkan Waste Station di Yogyakarta, AQUA bersama Rekosistem kembali meluncurkan Waste Station Rekosistem di Lokananta Bloc Solo.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan plastik serta mendorong kebiasaan masyarakat Solo dan sekitarnya untuk mendaur ulang sampah plastik.
Baca Juga: Panen Melon Sragen Melimpah, Terkendala Pemasaran
Peluncuran Waste Station Rekosistem pertama di Solo bertepatan acara penutupan M Bloc Design Week 2025. Sebagai bentuk edukasi terhadap konsumen serta meningkatkan perhatian publik terhadap pentingnya pengelolaan dan pemilihan sampah kemasan plastik, Waste Station yang diluncurkan ini dihiasi mural karya David Mafudin Krebonson.
"Peluncuran Stasiun Pengelolaan Sampah ini sejalan dengan komitmen #BijakBerplastik dari AQUA yang terdiri dari tiga pilar utama, yaitu pengumpulan, edukasi, dan inovasi. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan tingkat pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan sekaligus mendorong peran aktif masyarakat dalam pemilahan dan pengelolaan sampah kemasan pasca konsumsi," jelas Senior Director Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia Karyanto Wibowo, Selasa (11/11/2025).
Dijelaskan, Waste Station Rekosistem merupakan fasilitas pengumpulan sampah anorganik yang kemudian akan dipilah dan diproses untuk di daur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi. Konsumen dapat menyetor sampah anorganik dengan mudah dan praktis.
Baca Juga: KONI Purworejo Gelar Sosialisasi Pengelolaan Organisasi dan Dana Hibah
Untuk mempermudah prosesnya, konsumen dapat mengunduh aplikasi Rekosistem melalui Google Play atau App Store. Setiap sampah yang disetor dapat ditukar dengan voucher belanja atau saldo e-wallet.
"Inisiatif ini kami harapkan dapat berkontribusi dalam mendukung visi pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah melalui kolaborasi multisektor yang dilakukan AQUA untuk memenuhi tanggung jawab produsen yang diperluas (extended producer responsibility) sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen," tambah Karyanto.
CEO & Co-founder Rekosistem Ernest C Layman menyampaikan, Rekosistem adalah perusahaan penyedia ekosistem dan platform solusi kelola sampah terbesar di Indonesia.
"Pertumbuhan kami tidak lepas dari kolaborasi multi pihak, di antaranya dengan AQUA yang sudah bekerja sama dengan kami sejak 2023 untuk mengumpulkan sampah kemasan plastik untuk didaur ulang, salah satunya Waste Station sebagai sebuah fasilitas bagi masyarakat Solo untuk turut ambil peran dalam kebiasaan memilah dan menyetorkan sampah untuk daur ulang," jelasnya.
Menurutnya, bekerja sama dengan Lokananta Bloc merupakan bagian yang sangat integral demi menyukseskan program ini, mengingat Lokananta Bloc merupakan salah satu jantung industri kreatif yang selalu menyuarakan isu keberlanjutan di Kota Solo, terbukti dengan antusiasme masyarakat menyetorkan sampah anorganiknya ke Waste Station AQUA.
Walikota Surakarta diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Daerah Kota Surakarta Tulus Widajat menyambut baik langkah PT Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem), AQUA, serta Lokananta Surakarta menghadirkan Waste Station sebagai wujud konkret penerapan ekonomi sirkuler di tengah masyarakat.
"Melalui fasilitas ini, saya berharap masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga menjadi bagian dari gerakan perubahan menuju Surakarta yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan," ucapnya.
Melalui kedua Waste Station di Solo dan Yogyakarta, AQUA terus berupaya mengoptimalkan infrastruktur pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Yogyakarta, Solo, dan wilayah Jawa Tengah lainnya.
Sejak dibuka Maret 2025, 4,4 metric ton sampah anorganik berhasil dikumpulkan dari 870 penyetoran dari masyarakat sekitar di Waste Station Rekosistem Lokananta Bloc Solo, termasuk 294 kg sampah kemasan botol plastik di dalamnya. (San)