BOYOLALI, KRjogja.com - Warga Dukuh Bubakan, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Boyolali resah dengan puluhan karung berisi limbah ayam yang dibuang oleh pihak tidak bertanggung jawab menimbulkan bau menyengat.
Puluhan karung limbah tersebut berisi ceker, jeroan, kepala, serta bulu ayam yang berbau menyengat ditemukan di beberapa titik di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB). Ditemukan dengan kondisi sudah membusuk. Bahkan banyak diantaranya sudah berbentuk bubur.
“Awalnya dibuang di bekas tambang, terus sama warga dipasang tulisan agar tidak buang sampah. Karena baunya sampai ke pemukiman,” kata Ketua Rt 02,Rw 02, Dukuh Bubakan, Sri Hadi, Rabu (10/12/2025) sore.
Sri Hadi mengatakan, bahwa limbah tersebut pertama kali ditemukan antara 1-2 minggu sebelumnya. Setelah dipasang papan peringatan, bukannya berhenti, pelaku malah membuang limbah di sepanjang jalan kampung di Dukuh Bubakan.
Pelaku membuang satu karung berisi limbah, tiap beberapa meter. Sri Hadi menjelaskan, bahwa kejadian pembuangan limbah di sepanjang jalan kampung mulai terjadi antara hari Jumat-Sabtu pekan lalu.
“Warga resah, soalnya dilokasi awal sudah dipasang. Tapi malah pindah di jalan desa,”kata dia.
Warga berharap, pelaku pembuangan limbah ayam segera ditemukan. Mereka juga berharap pelaku bisa mendapat hukuman akibat perbuatannya.
Sementara itu Plt kades Jelok, Prasetyo Joko Nugroho menjelaskan, pihaknya akan mencari informasi terkait dalang pembuangan limbah.
“Insyaallah, apabila tertangkap, kalau bisa diproses hukum. Yang paling banyak disini (jalan SSB). Kami belum tahu persis kapan waktunya, karena di pinggir jalan. Kemungkinan malam hari,” jelas Joko.
Menurutnya, limbah tersebut sudah dibuang dalam jangka waktu cukup lama. Sebab menimbulkan bau busuk yang sangat menusuk.
Joko melanjutkan, bau busuk mulai tercium sejak 3-4 hari sebelumnya. Pihaknya berkomitmen akan mencari pelaku. Sebab menimbulkan keresahan bagi masyarakat Desa Jelok.
Sementara itu, saat ini beberapa titik tumpukan limbah sudah ditutup menggunakan tanah, oleh dinas lingkungan hidup (DLH) Boyolali. Penutupan tersebut dilakukan untuk mengurangi polusi bau yang dikeluarkan oleh limbah.
“Kami menyayangkan masyarakat yang punya perilaku membuang sampah sembarangan. Secara moral itu tidak betul. Lebih baik berkoordinasi dengan DLH,” jelas Kepala DLH Boyolali, Suraji.
Pihaknya juga mencari siapa pelaku pembuang limbah tersebut. Bahkan, Suraji juga siap melaporkan pelaku dengan tindak pidana ringan (tipiring).
Menurutnya, limbah tersebut masih mempunyai nilai apabila dikelola dengan baik. Dia mencontohkan limbah tersebut bisa digunakan sebagai pakai lele, maupun maggot.
Sementara itu, Saat ini Polsek Cepogo, Polres Boyolali juga turut mencari siapa dalang dari pelaku pembuangan limbah tersebut.(Mul)