solo

Sejumlah SPPG di Sragen Terpaksa Stop Beroperasi Karena Transfer dari BGN Seret

Rabu, 10 Desember 2025 | 22:30 WIB
SPPG Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen sempat terhenti selama dua hari (foto:said masykuri)
Krjogja.com- SRAGEN - Layanan makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) Desa Kroyo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, sempat terhenti selama dua hari. Berhentinya layanan MBG ini dikarenakan keterlambatan transfer dana dari Badan Gizi Nasional (BGN).
 
Akibatnya, 2.292 penerima manfaat siswa dari jenjang TK/KB, SD, SMP, hingga SMK di wilayah tersebut terpaksa tidak mendapatkan jatah makanan gratis. 
 
Kepala SPPG Dapur Kroyo, Hanang Kurniadi Sri Atmojo kepada wartawan, Rabu (10/12/2025) membenarkan penghentian sementara distribusi MBG tersebut. "Jadi sempat terhenti selama dua hari, Senin dan Selasa. Kami tidak mengirim/melayani MBG ke sekolah-sekolah. Tapi hari ini (Rabu) sudah ada pelayanan kembali seperti semula," ujar Hanang.
 
Menurut Hanang, penyebab utama mandeknya layanan adalah keterlambatan transfer dana dari pemerintah pusat yakni BGN. "Sisa uang sudah habis, jadi kita terpaksa menunggu. Kami sudah mengajukan proposal untuk diajukan 12 hari ke depan," katanya.
 
Hanang mengungkapkan, ini adalah kali pertama dapur SPPG Kroyo berhenti beroperasi sejak memulai layanan pada 27 Oktober lalu. Dia menekankan mandeknya layanan ini bukan disebabkan oleh kelalaian dapur, melainkan terikat ketat pada petunjuk teknis yang ada.
 
"Soal petunjuk teknis, pihak dapur memang tidak diperbolehkan menalangi dahulu. Kalau anggaran habis, memang aturannya harus tutup dulu," tegas Hanang.
 
Selain SPPG Kroyo, Hanang menyebutkan bahwa ada SPPG lain di Karangmalang yang juga tidak melayani sejak Jumat pekan lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah keterlambatan dana ini mungkin bersifat lebih luas.
 
Dia juga menekankan pihak SPPG telah menginformasikan penghentian layanan kepada sekolah-sekolah. Agar informasi itu segera diteruskan kepada para wali murid
 
Lantas mengenai jadwal libur semester, layanan MBG akan disesuaikan dengan kebijakan sekolah. "Kita tergantung pada pihak sekolah. Kalau sekolah berkenan memberikan makanan pada liburan, pihak dapur ya harus siap. Kalau tidak, ya dapur libur juga," jelas Hanang.
 
Namun, Hanang menekankan bahwa layanan untuk kelompok lain, seperti balita dan Ibu Menyusui (Busui), tidak boleh berhenti atau ikut libur.
 
Terpisah, Kepala SDN Kroyo, Didik Prihantoro membenarkan adanya edaran mengenai pengiriman MBG yang dihentikan sementara beberapa waktu lalu. Pihaknya langsung bertindak cepat menyampaikan informasi tersebut kepada orang tua siswa.
 
"Saat ada pemberitahuan tidak dikirim MBG, kita sampaikan ke orang tua. Tujuannya biar ada antisipasi, entah itu membawa bekal dari rumah atau menambah uang saku siswa," terang Didik. (Sam)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB