KARANGANYAR, KRjogja.com – Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui program Layanan Gerakan Orang Tua Asuh (LGNOTA) menyalurkan bantuan pendidikan kepada 1.709 siswa jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp422.000.000 yang bersumber dari CSR instansi pemerintah dan swasta, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Bupati Karanganyar Rober Christanto mengatakan bahwa penyaluran bantuan LGNOTA dilakukan secara terintegrasi agar tidak terjadi tumpang tindih antara bantuan pemerintah, CSR, maupun bantuan sosial lainnya. Menurutnya, penyatuan berbagai sumber bantuan ini penting agar penyaluran dapat berjalan adil dan merata.
“Saat ini masih ada CSR yang berjalan sendiri-sendiri. Karena itu kami satukan melalui LGNOTA agar penyalurannya berbarengan, merata, dan tidak ada siswa yang menerima bantuan ganda sementara yang lain belum tersentuh,” ujar Rober Christanto.
Bantuan pendidikan LGNOTA disalurkan berdasarkan jenjang pendidikan. Untuk tingkat Sekolah Dasar, sebanyak 907 siswa menerima bantuan masing-masing sebesar Rp200.000 dengan total Rp181.400.000. Sementara itu, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama, sebanyak 802 siswa menerima bantuan masing-masing Rp300.000 dengan total Rp240.600.000. Secara keseluruhan, jumlah penerima manfaat mencapai 1.709 siswa dengan total dana Rp422.000.000.
Rober Christanto menegaskan bahwa penyaluran bantuan dilakukan dengan pengawasan berlapis. Pemerintah daerah melibatkan camat, lurah, kepala sekolah, serta tenaga pendidik untuk memastikan bantuan benar-benar diterima oleh siswa yang membutuhkan dan digunakan sesuai peruntukannya.
Bantuan LGNOTA diharapkan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan siswa, seperti pembelian seragam sekolah, alat tulis, sepatu, dan perlengkapan penunjang pembelajaran lainnya.
Melalui program LGNOTA, Pemerintah Kabupaten Karanganyar menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerataan akses pendidikan. Sinergi antara pemerintah, instansi swasta, dan Baznas diharapkan dapat terus berlanjut guna menekan angka putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Karanganyar. (Lim)