Tapi kedepan, ia akan membuka diploma empat dalam studi serupa. Alasannya, dengan membuka studi diploma empat dengan gelar sarjana terapan, maka vokasi UGM akan membuka kesempatan bagi lulusannya untuk melanjutkan pendidikan magister terapan dan doktor terapan.
"Jadi kalau kita buka diploma empat, kita bisa masuk jajaran prodi yang ibaratnya di bola itu liga divisi satu. Ini setara sarjana. Walaupun memang harus diakui, diploma memang masih dijadikan pilihan kedua masyarakat. Tapi pendaftar kita naik terus lho karena perbaikan di sana sini," tegasnya.
Kini, Vokasi UGM bahkan telah merintis production house dengan film unggulannya yang telah menghiasi ragam media nasional dan ditunggu-tunggu khalayak, bertajuk "Tengkorak". Namun kedepan, Wikan juga menegaskan bahwa Vokasi UGM di bawah kepemimpinannya sama sekali tidak berambisi menjadi terbaik di Indonesia.
Â
Baginya yang penting, adalah bagaimana menjadikan anak-anaknya cerdas dan memiliki keterampilan yang berguna di dunia kerja. Nilai TOEFL minimal 500, kewajiban memiliki sertifikat kompetensi, dan senantiasa mendekatkan diri pada industri, menjadi penting guna mewujudkan hal tersebut.
"Jadi sekarang itu eranya sinergi, bukan kompetisi. Bagaimana saya ingin berbagi dengan vokasi seluruh indonesia, agar anak bangsa kita ini jadi anak bangsa terbaik di dunia bersama vokasi seluruh Indonesia. Ayo bersama kita berbagi," pungkasnya. (Ilham Dary Athalah)