Sejak awal, program tersebut tidak menjanjikan uang bagi startup yang ikut. Namun memberikan mentoring, coworking space dan jaringan. "Kita percaya diawal startup berdiri, mereka butuh pendampingan atau mentoring bukan modal uang, karena mereka belum tentu bisa menggunakannya. Kami ada langkah-langkah berjenjang hingga startup itu siap mengenalkan produknya," kata Guntur. Tahun 2016 ini setidaknya sudah ada 22 startup yang dalam proses. Sebagian sudah ada yang mengenalkan produknya seperti Pasienia, Iwak.
Menurut Guntur Sarwohadi, ke depan ia yakin akan semakin banyak startup dari Yogyakarta. Innovative Academy merupakan upaya untuk kembali menciptakan ekosistem startup. Apalagi dengan langkah pemerintah yang berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Komitmen tersebut diantaranya ditunjukan dengan diluncurkannya Gerakan 1000 Startup Digital, dimana hingga tahun 2020 nanti akan muncul minimal 1.000 startup digital di Indonesia. (Agung Purwandono)