• Jumat, 22 September 2023

Prof Harno Guru Besar UGM Sekaligus Seniman Fotografi

- Minggu, 13 November 2022 | 16:17 WIB
Prof. Dr. Harno Dwi pranowo M.Si.   (forto: facebook)
Prof. Dr. Harno Dwi pranowo M.Si. (forto: facebook)

Krjogja.com - Prof. Dr. Harno Dwi pranowo M.Si. yang lebih akrab disapa Prof. Harno ialah seorang guru besar kimia Universitas Gajah Mada (UGM) sejak tahun 2008. Meskipun berkecimpung di bidang ilmu kimia, siapa sangka pria kelahiran Banyuwangi ini juga merupakan seorang seniman fotografi.


Prof. Harno menempuh pendidikan S1dan S2 MIPA Universitas Gajah Mada(UGM), serta S3 di University Of Innsbruck Austria bidang kimia komputasi. Meskipun menempuh jalur pendidikan ilmu kimia, ternyata dia juga memiliki keahlian fotografi dan beberapa karyanya sudah diterbitkan dalam sebuah buku.


Berawal dari ketertarikan beliau dengan alam, Prof. Harno memulai hobinya dengan memotret peninggalan-peninggalan sejarah. Setiap peninggalan sejarah biasanya terdapat keterangan sehingga beliau membaca dan memahami sejarahnya dahulu sebelum dilanjutkan pemotretan.


“Saya suka memotret peninggalan-peninggalan lama seperti candi dll. Sehingga di Jogja kami punya buku berjudul tapak jejak peradaban. Itu puisi fotografi tentang Jogja dan sekitarnya. Saya selalu membiasakan membaca dulu apa yang menarik dari objek yang akan saya foto, sehingga selain fotografi, mungkin itu juga mendekatkan saya ke arah sastra,” jelas Prof. Harno saat berbincang di Taman Pintar Yogyakarta, belum lama ini.


Selain fotografi beberapa karyanya juga terdapat karya sastra yaitu puisi fotografi. Awalnya Prof. Harno hanya ingin membukukan karyanya disertai dengan keterangan singkat namun ia bertemu dengan Dr. Novi Indrastuti di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat(LPPM) yang mana memunculkan sebuah ide buku bergenre puisi fotografi.


“Saya ketemu bu Novi, sama-sama di LPPM sering juga ke lokasi KKN kemudian muncul ide-ide. Saya bilang saya mau buat sebuah buku, karena sebagai seorang MIPA saya pikir hanya sekedar foto disertai dengan caption saja, namun karena bu Novi mahir menulis puisi maka kita gabung menjadi puisi fotografi,” katanya.


Pengalaman Prof. Harno bidang fotografi paling berkesan terdapat ketika di Innsbruck Austria pada tahun 1997. Kota innsbruck merupakan kota yang sangat ikonik di Austria dan menjadi kesan bahagia bagi Prof. Harno karena di sana dia pertama kali menggunakan kamera layak meskipun masih kamera cetak belum digital.


“Foto paling mengesankan ketika berada di Innsbruck Austria pada tahun 1997 karena saat itu saya baru bisa membeli kamera bagus dan layak untuk fotografer meskipun masih cetak dan belum digital. Disana kota Innsbruck merupakan ikonik, dan saya selalu memotret sembari membayangkan kecenderungan orang ketika mau berfoto di lokasi sebelah mana,” terangnya.


Memulai dari hobi fotografi, saat ini Prof. harno sudah 5 tahun menjadi pembina UFO (Unit Fotografi UGM). Dia mengatakan bahwa sebuah karya tidak akan menjadi karya seni jika belum dinikmati orang lain.


Selain itu, semua karya fotografi adalah dokumentasi sebab sebagai seorang kimiawan hasil dari penelitian harus selalu ada track record atau dokumentasi agar penelitian tidak menjadi cacat.


“Sebuah hasil itu akan menjadi sebuah karya seni kalau sudah dinikmati orang lain. Ketika saya memotret, itu belum menjadi sebuah karya jika belum dinikmati orang lain namun jika saya unggah di instagram maka itu bisa disebut sebuah karya. Karena saya seorang peneliti maka setiap track record harus ditulis karena jika tidak didokumentasikan penelitian akan menjadi cacat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jadi antara fotografi dan ilmu kimia saya dapat saling berhubungan,” kata Prof Harno.


Kedepannya Prof. Harno berencana untuk mengadakan pameran pribadi ketika usianya menginjak 60tahun serta menerbitkan buku khusus fotografi. Dengan mengangkat tema kimia fotografi nantinya pameran ini menjadi etno cemistry(budaya kimia) yang diperkuat dengan fotografi.


“Untuk karya-karya selanjutnya saya ingin mengadakan pameran pribadi dengan nuansa etno chemistry. Saya sekarang umur 57 tahun insyaallah nanti jika dianugerahi umur sampai 60tahun saya ingin membuat pameran fotografi pribadi yang agak kimia. Seperti misal kopi Jos difoto ketika mencelupkan arang kedalam kopi itukan menarik secara visual story teller.”


Beberapa buku karya Prof. Harno dapat ditemukan di website UGM press, di instagram @harnodp serta facebook Harno Dwi Pranowo. (Putut Al Amin)

Editor: Ary B Prass

Tags

Terkini

Kenalkan, Dia Adalah Orang Terkaya di Dunia

Minggu, 9 Juli 2023 | 20:30 WIB

Devita Jadi Polwan Andalkan Kemampuan

Minggu, 9 Juli 2023 | 17:17 WIB

Memperingati Hari Lahir Bung Karno

Selasa, 6 Juni 2023 | 06:06 WIB

Lika-liku Juri Kontes Kicau Burung

Sabtu, 3 Juni 2023 | 12:16 WIB

Arita Agustiningsih Si Pencipta Mars SMK Yapemda

Senin, 13 Maret 2023 | 13:27 WIB

Garang di Sirkuit, Fitra Eri Lembut Soal Berbagi

Senin, 16 Januari 2023 | 10:07 WIB
X