Krjogja.com - SLEMAN - UGM menggelar wisuda pascasarjana, Rabu (24/4/2024) lalu di Grha Sabha Pramana. Menarik, bahwa kali ini UGM meluluskan salah satu wisudawan dokter spesialis muda, berusia 27 tahun dengan IPK sempurna 4.00.
Aulia Ayub, berusia 27 tahun 6 bulan dan 9 hari resmi menyadang gelar Sp.Ort. Ia berhasil meraih predikat lulusan termuda untuk lulusan spesialis sekaligus berhasil meraih gelar dokter spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
Rata-rata usia lulusan program spesialis periode tersebut tercatat adalah 34 tahun 6 bulan 16 hari. Tak ayal Aulia menyandang gelar termuda sekaligus tercepat karena mampu menyelesaikan pendidikan dalam waktu 2 tahun 6 bulan.
Baca Juga: Kompetisi Bahasa dan Sastra Kota Yogyakarta 2024 Digelar Kembali
Lebih luar biasa lagi, ia mendapatkan IPK 4.00 yang berarti sempurna dengan semua nilai A. Predikat cumlaude tersemat padanya, yang menandakan proses pendidikan berjalan dengan sempurna.
"Saya tidak menyangka karena bagi saya yang penting lulus tepat waktu. Saya selalu berusaha konsisten melakukan segala sesuatu secara maksimal selama masa kuliah," ungkapnya dalam keterangan pada wartawan, Selasa (30/4/2024).
Aulia bercerita memiliki dosen pembimbing dan mentor yang selalu mengarahkannya untuk tetap konsisten dalam hal apapun. Sikap konsisten, mudah bekerjasama dengan siapapun dan berperilaku baik dirasakannya mendatangkan kebaikan kembali kepada diri sendiri.
"Setiap permasalahan yang datang akan mudah diselesaikan dengan bersama. Seluruh dosen begitu perhatian kepada kami melalui evaluasi kesulitan yang kami hadapi secara berkala dan sangat berdedikasi secara maksimal," lanjutnya.
Baca Juga: Penanganan Kasus Tambak Karimun Jawa Abaikan Rekomendasi DPR RI
Aulia juga menyampaikan bahwa ia beruntung mendapatkan pasien yang kooperatif dan sangat membantunya. Proses perawatan yang menjadi salah satu fase penting bisa dilewatinya dengan lancar.
Kini, setelah resmi lulus dari UGM, Aulia ingin menekuni profesi sebagai Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh World Federation Orthodontic (WFO) dan Kolegium Ortodonti Indonesia. "Saya ingin membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dengan gigi yang sehat," pungkasnya. (Fxh)