sosok

Brigjen TNI Purn Djoko Susilo, Dari Komando ke Ladang Hijau, Bahagia di Kebun

Jumat, 24 Oktober 2025 | 07:50 WIB
Djoko Susilo di antara tanaman alpukat yang berbuah lebat.


KRjogja.com - BOYOLALI - Setelah puluhan tahun mengabdi di institusi militer dan dunia akademik, Brigjen TNI (Purn) Dr Drs Djoko Susilo ST MT IPU ASEAN Eng, memilih mengisi hari-harinya pascapurna tugas dengan menikmati kebahagiaan di tengah-tengah kebun bersama berbagai jenis tanaman yang dirawatnya sepenuh hati.

Pria kelahiran Boyolali tahun 1956 itu kini menjalani masa purna baktinya dengan penuh makna di tanah kelahirannya di Boyolali, Jawa Tengah. Mantan Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya) ini mengisi waktu dan menjaga aktivitasnya dengan tekun merawat beragam tanaman di kebun rumahnya, Desa Sudimoro, Teras, Boyolali.

Kendati telah pensiun, namun semangat mengabdi di dunia pendidikan tidak pernah padam. Seminggu sekali, pria yang akrab disapa Doktor Djoko ini masih aktif berbagi ilmu sebagai dosen di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Teknologi Unjaya. Kegiatan ini menjadi penghubung antara kehidupan militernya yang penuh disiplin dengan dunia akademis yang terus ia cintai.

Baca Juga: Klaim Keberhasilan dan Ego Sektoral

Sementara kegiatan berkebun di pekarangan rumahnya, menjadi aktivitas di dunia pertanian yang jauh berbeda dari hiruk-pikuk kedinasannya dahulu. Dengan tangan dinginnya, ia tidak hanya membudidayakan berbagai varietas (kelompok tanaman) alpukat unggul yang berbuah lebat, tetapi juga memelihara aneka jenis tanaman lain. "Ada berbagai jenis tanaman buah-buahan maupun umbi-umbian seperti pepaya, singkong, dan sukun," ungkap Djoko, Kamis (23/10/2025).

Kompleksitas kebunnya dilengkapi dengan satu kolam ikan gurame yang turut menambah semangat sustainability (kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri) di lahan rumahnya. Hasil dari kebun yang ia rawat dengan penuh kesabaran ini tidak hanya untuk dinikmati sendiri, melainkan menjadi media berbagi kebahagiaan dengan warga sekitar juga.

Dr Djoko kerap membagikan hasil panennya, menjadikan kebun tersebut sebagai pusat silaturahmi dan berbagi rezeki dengan warga dan komunitas di sekitarnya. "Masa pensiun adalah anugerah. Dulu saya memimpin institusi, sekarang saya memimpin tanaman," ucapnya sambil tersenyum.

Baca Juga: Keamanan Pangan Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

"Merawat tanaman ini mengajarkan banyak hal, terutama tentang kesabaran. Ada proses yang harus dijalani, dan hasilnya akan sepadan dengan usaha yang diberikan. Dan yang terpenting, saya bisa berbagi dengan tetangga. Tidak hanya dengan berkebun saja, tetapi juga melalui mengajar yang masih saya lakukan seminggu sekali," terangnya.

Transisi dari seorang pemimpin militer dan akademis menjadi petani manjadi cerminan semangat hidupnya yang tak pernah pudar. Pengalamannya dalam memimpin organisasi kini ia terapkan dalam mengelola kebunnya. Ia melakukan riset mandiri tentang cara merawat tanaman terbaik, mulai dari pemilihan bibit hingga proses pemupukan organik, untuk memastikan produknya berkualitas tinggi.

Warga sekitar pun turut terinspirasi dengan aktivitas sang jenderal. Banyak dari mereka yang datang untuk belajar dan bertukar pengalaman tentang berkebun. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa masa purna bakti bukan akhir dari produktivitas, melainkan awal dari babak baru yang dapat diisi dengan kegiatan positif dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. (San)

Tags

Terkini

Ulil Albab M.Ikom: Presenter Harus Percaya Diri

Minggu, 2 November 2025 | 19:45 WIB