KRjogja.com - SLEMAN - Ki Prof Dr Supriyoko MPd, Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman, Sabtu (13/12/2025). Ki Supriyoko di makamkan di Sosonoloyo Dukuh Turi Donokerto Turi Sleman, Sabtu (13/12/2025) sore.
Mantan Direktur Pascasarjana Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta dilepas Ki Prof Pardimin MPd PhD (Rektor UST Yogyakarta) dan Ki Dr Saur Panjaitan XIII (Panitera Umum/Sekjen Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa) dari halaman Sekolah Unggulan Insan Cendikia Yogyakarta, Turi Sleman.
Dalam sambutan pelepasan, keduanya menyatakan, pengabdian Ki Supriyoko di Tamansiswa sangat luar biasa. "Pengabdian Ki Supriyoko di Tamansiswa selama 30 tahun lebih. Pengabdian fokus bidang pendidikan, kebudayaan dan kebangsaan," kata Pardimin.
Pengabdian itu dimulai jadi dosen di FKIP UST Yogyakarta, Pj Rektor UST Yogyakarta, Direktur Program Pascasarjana Pendidikan UST Yogyakarta dan pucuk pimpinan di Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.
Ki Saur Panjaitan XIII menyebutkan, kepergian Ki Supriyoko, kehilangan besar bagi Tamansiswa. Pemahamannya sangat mendalam tentang Ketamansiswaan ajaran Ki Hadjar Dewantara. "Ki Supriyoko menjadi kamus berjalan tentang Ketamansiswaan, filosofi ajaran Ki Hadjar Dewantara," ujarnya. Pada hari-hari akhir, Ki Supriyoko menjadi Ketua Tim Kurikulum dan Buku Ketamansiswaan. "Kurikulum dan buku akan diluncurkan dalam momentum Rakernas Tamansiswa bulan ini," ucapnya.
Selama hidupnya, Ki Supriyoko menjadi kolomnis, produktif menulis di media massa, seperti di SKH Kedaulatan Rakyat dan berbagai koran di Indonesia tentang pendidikan, kebudayaan dan kebangsaan. Dalam pelepasan pemakaman disebutkan, Ki Prof Dr Supriyoko MPd meninggalkan satu istri Dra Hartati, 3 anak yakni almarhum Ndende Krisnawan, Gehsa Krisnawan dan Riande Ayu Pritasari SPsi. Selain mengabdi di Tamansiswa jadi dosen sejumlah perguruan tinggi serta memiliki Sekolah Unggulan Insan Cendikia di Turi Sleman. (Jay)