Hujan Menghilang Lagi di DIY, Ini Faktor Penyebabnya

Photo Author
- Kamis, 21 Desember 2023 | 14:38 WIB
Ilustrasi  (Pixabay)
Ilustrasi (Pixabay)

Krjogja.com - YOGYA - Hujan kembali menghilang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sepekan lebih, padahal saat ini bisa dibilang sudah masuk musim penghujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memperkirakan secara umum wilayah Pulau Jawa termasuk DIY mengalami cuaca cerah berawan dalam seminggu ini.

Berdasarkan prediksi akumulasi curah hujan untuk wilayah Indonesia periode 16-21 Desember 2023 di akun Instagram-nya, BMKG menunjukkan pulau Jawa "secara umum cerah berawan" pada 16-21 Desember.

Baca Juga: Inspirasi Luthfi, Difabel Ahli Komputer dari Purworejo

Dalam Prospek Cuaca Sepekan ke Depan periode 15–21 Desember, BMKG juga menyebut wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Hujan intensitas ringan sendiri didefinisikan dengan hujan dengan intensitas berkisar antara 0,5 hingga 20 milimeter per hari.

"Pada sepekan ke depan sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa bag. tengah hingga timur, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," ungkap BMKG.

Faktor penyebab
BMKG menjelaskan sejumlah faktor yang mendorong fenomena peningkatan curah hujan periode ini.

Baca Juga: Modal Transaksi Mulai Rp 10.000 Pakai OVO, Konsumen Dapat Mobil Listrik

Pertama, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial. Fenomena ini diprakirakan aktif di wilayah Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara, dan Papua Barat bagian utara dan selatan dalam sepekan ke depan.

Kedua, gelombang atmosfer Kelvin yang aktif di wilayah Jawa, Bali, Nusa tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua hingga sepekan ke depan.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan."

Baca Juga: Sosialisasi ARTJOG 2024 Usung Tema Motif Ramalan, Hadirkan Commission Artist Agus Suwage dan Titarubi

Ketiga, sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat Aceh, Laut Natuna, Samudera Pasifik Sebelah utara Papua, Australia bagian utara dan di Teluk Carpentaria.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X