KRjogja.com - YOGYA - Tidak sekedar menyiapkan generasi cerdas, Pendidikan Khas Kejogjaan (PKJ) juga membentuk generasi berbudaya dengan perilaku Jalma Kang Utama.
Membentuk Jiwa Satriya Kawula Ngayogyakarta Hadiningrat (NH) Memformulasikan inspirasi visioner Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Kasultanan NH Sri Sultan HB X dengan Widya Saka Tunggal (WST).
"WST sebagai sumber PKJ dengan penyangga utama Kraton Kasultanan NH, Kadipaten Pakualaman dilengkapi pendidikan pesantren/NU, Muhammadiyah, Taman Siswa, dan Pendidikan Modern (Sekolah Kristiani)," ucap Ketua Dewan Pendidikan DIY Prof. Dr Sutrisna Wibawa MPd saat Launching Buku dan Diskusi PKJ untuk Perguruan Tinggi, Senin (6/5/2024) di Auditorium Lt.3, Gedung Thomas Aquinas UAJY.
Baca Juga: Brajamusti Ungkap Harapan Setelah Seto Nurdiyantoro Jadi Pelatih PSIM
Diskusi juga menghadirkan penulis buku PKJ yang juga tokoh pendidikan Yogya, Prof Dr Suwarna, MPd, Prof Dr Ir C Danisworo MSc, dan Dr Y Agus Tridiatno, MA.
Dengan sambutan dari Prof. Setyabudi Indartono MM PhD (Kepala L2DIKTI Wilayah 5) dan Dr G. Sri Nurhartanto SH L.LM (Rektor UAJY), dengan moderator Dr Bernadus Wibowo Suliantoro, M.Hum.
Dua buku yang dilaunching yaitu Buku Induk PKJ dan Buku Panduan PKJ (Pendidikan Tinggi). Acara diikuti mahasiswa juga utusan/perwakilan dari Perguruan Tinggi di Yogya.
Baca Juga: BOB Downhill 2024 Siap Digelar Di De'Loano Glamping
"Dengan budaya adiluhung Yogya maka dalam proses pendidikan seimbangkan otak dengan watak adiluhung," tutur Bernadus Wibowo merangkum diskusi yang berlangsung hangat.
PKJ Pendidikan Tinggi disesuaikan dengan visi dan misi Perguruan Tinggi yang ada juga dengan kekhasannya seperti misalnya UMY (Kemuhammadiyahan), UST (Tamansiswa) USD (Ignasian), dan lainnya.
"Menjadi tanggung jawab bersama untuk menciptakan generasi emas yang bisa berpikir global namun tetap berpijak pada akar budaya bangsa," tandasnya. (Vin)