Krjogja.com - YOGYA - Bakal calon walikota Yogyakarta dari PDI Perjuangan, dr Hasto Wardoyo blusukan ke Teras Malioboro 1, Rabu (4/9/2024) bersama relawan Yogyakarta Cemerlang. Hasto tampak lebih muda mengenakan hoodie hitam bertuliskan 1929 yang identik dengan tahun kelahiran PSIM.
Hasto yang didampingi Satya Bilal dari Yogyakarta Cemerlang mengunjungi pedagang di lantai 1, 2 dan 3 Teras Malioboro. Ia berdialog, mendengar cerita juga keluh kesah para pedagang.
Ia juga mengunjungi stand Pasar Rakyat yang kebetulan saat ini sedang ada di Teras Malioboro. Berbagai jajanan yang unik dihadirkan untuk dinikmati pengunjung.
Baca Juga: Persiapkan Dokumen Ini Saat Mendaftar QR Code Pertalite
"Tadi banyak mendapat masukan dan cerita dari pedagang di Teras Malioboro. Teras Malioboro dulu pedagang ada di emper yang tak beraturan, secara estetika jadi bagus. Hanya yang perlu diperhatikan karena mereka ingin naik kelas, punya pendapatan bertambah, tidak turun. Ini PRnya dan kita harus pikirkan bersama," ungkap Hasto.
Hasto juga memberikan ide bahwa Teras Malioboro harus punya sesuatu yang lebih menarik seperti diorama. Wisatawan bisa membawa dokumentasi bagus dari Teras Malioboro yang sekaligus menjadi oleh-oleh selain buah tangan yang sebenarnya.
"Misalnya untuk magnet ada hologram Sultan bisa dibuat foto bersama, atau hal lain yang bisa menjadi magnet. Kita bisa pikirkan bersama nanti, agar bisa lebih maksimal, seperti harapan teman-teman pedagang," lanjutnya.
Kepada wartawan, Hasto juga secara khusus menceritakan alasannya mengenakan hoodie PSIM (1929) yang disebutkannya karena bertepatan dengan momen HUT Laskar Mataram tersebut. Hasto menyampaikan harapannya untuk PSIM, bahkan secara khusus membicarakan pembinaan sepakbola di Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Vredeburg Fair 2024 Hadirkan Pameran Sejarah dan Program Publik Interaktif
"Esok pagi kan ulang tahun (PSIM) tanggal 5 September, nanti malam juga ada doa bersama. Saya ingin ikut mendoakan. Kota Yogya bersyukur punya PSIM. Dulu dua periode di Kulon Progo saya jadi bupati tidak ada klub bola terkenal. Saat itu saya buat sekolah bola. Di Kota harapan ke depan sekolah bolanya kuat. Punya PSIM yang hebat disuport sekolah sepakbola kuat akan luar biasa. Pemain luar tak hanya main tapi mengajarkan juga ke anak-anak muda usia 12-13 tahun. Pembinaan dari usia muda kuat," tandas Hasto.
Tak hanya itu, Hasto juga sempat mendoakan agar PSIM bisa lolos ke Liga 1 musim ini. "Harapan saya sukses bisa ke Liga 1," pungkasnya.
Sementara, Satya Bilal, relawan Yogyakarta Cemerlang menyampaikan sebagai anak muda Kota Yogya, ia melihat sosok Hasto Wardoyo yang cerdas, merakyat dan punya langkah nyata. Hasto dikenal banyak masyarakat, bahkan bertemu dengan pasiennya saat berjalan di Teras Malioboro.
Baca Juga: Sambut Hari Pelanggan, BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta Beri Kejutan
"Tadi Pak Hasto juga memberi masukan pada paguyuban di Teras Malioboro untuk berkembang. Beliau juga sudah dikenal masyarakat ternyata, banyak yang menyapa dan bahkan ada yang pasiennya. Ini menunjukkan bahwa Pak Hasto dicintai masyarakat," tandas Satya. (Fxh)