Mengenal Lebih Dekat Serangga, Pilar Penting dalam Ekosistem Demi Ciptakan Keseimbangan Alam

Photo Author
- Selasa, 16 September 2025 | 19:31 WIB
Penerbit Guru Bumi bersama Nusantara Wilderness mengadakan acara diskusi tentang serangga  (Foto: Istimewa)
Penerbit Guru Bumi bersama Nusantara Wilderness mengadakan acara diskusi tentang serangga (Foto: Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Penerbit Guru Bumi bersama Nusantara Wilderness mengadakan acara diskusi tentang serangga pada Minggu, 7 September 2025.

Acara ini merupakan serangkaian acara dalam rangka perilisan buku Ensiklopedia Serangga Indonesia: Makhluk Kecil dengan Peran Besar.

Pada diskusi kali ini, panitia menghadirkan dua narasumber, yaitu Kak Garda sebagai penulis Ensiklopedia Serangga Indonesia: Makhluk Kecil dengan Peran Besar, serta Kak Cisca dari Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja.

WRC sendiri adalah pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar nirlaba yang didirikan pada 2010 di bawah naungan Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY).

WRC Jogja menyelamatkan satwa yang dilindungi dari perdagangan ilegal dan kepemilikan ilegal, serta merawat satwa yang cedera untuk direhabilitasi dan dilepasliarkan kembali ke alam.

Baca Juga: Kilang Pertamina Selamatkan Identitas Sungai Musi dengan Melestarikan Ikan Belida

Diskusi yang dihadiri 22 peserta ini berlangsung hangat dan interaktif. Sesuai dengan tema yang diangkat, “Menjaga Kelestarian Serangga, Menjaga Masa Depan Manusia”, pemateri menyampaikan bagaimana pentingnya keberadaan serangga dalam ekosistem kehidupan yang kerap luput dari perhatian publik.

Serangga bukan hanya makhluk kecil, namun mereka adalah pilar penting dalam ekosistem demi menciptakan keseimbangan alam.

Sebagaimana dijelaskan Garda, serangga berperan mulai dari proses penyerbukan, serangga yang menjadi pengurai, hingga beberapa dari mereka menjadi indikator kesehatan lingkungan, semua itu menunjukkan betapa eratnya hubungan antara manusia dengan serangga.

“Dengan lebih mengenal mereka, kita bisa lebih paham bagaimana cara menjaga biodiversitas di lingkungan kita. Bahkan, serangga juga berperan dalam bidang forensik. Dari jenis serangga yang datang pada bangkai, ilmuwan dapat memperkirakan sudah berapa lama seseorang meninggal,” tambahnya.

Sementara itu, dari perspektif konservasi, Cisca menyoroti bahwa perhatian publik selama ini masih lebih banyak tertuju pada satwa besar. “Padahal, serangga adalah bagian penting dari ekosistem yang justru sering terlupakan,” ujarnya.

Baca Juga: Ancaman Cuaca Buruk, Masyarakat Wajib Waspadai Gelombang Rossby

Menurutnya, kegiatan seperti diskusi ini menjadi ruang berharga untuk membuka wawasan bahwa konservasi bisa dimulai dari makhluk kecil yang punya peran besar menjaga keseimbangan alam.

Ke depan, WRC Jogja juga berharap bisa lebih memberi perhatian pada serangga dan berkolaborasi dengan para peneliti maupun ahli serangga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X