Apa sulitnya mahasiswa Prodi Seni Tari yang menciptakan tarian baru yang diakui pakar tari diapresiasi dengan bebas skripsi? Apa rumitnya mahasiswa Prodi Elekronika yang memenangkan lomba nasional kehebatan robot diberi insentif bebas skripsi?
Apa sukarnya mahasiswa Prodi Lintas-agama yang berhasil menghilangkan konflik antaragama di daerah tertentu dihadiahi bebas skripsi? Kalau hal tersebut dapat dilakukan maka mahasiswa justru tertantang untuk menciptakan tarian baru, memenangkan lomba nasional kehebatan robot, menghilangkan konflik antaragama. Serta kegiatan lain yang karyanya langsung dinikmati masyarakat. (Prof Dr Ki Supriyoko, Penulis adalah Direktur Pascasarjana Pendidikan UST Yogyakarta)-d