Dalam penelitian yang sama, penulis juga mengidentifikasi aspek faktor determinan kekerasan di dalam praktik pembelajaran. Antara lain kelalaian, seperti kekerasan simbolik yang terjadi di lingkungan pendidikan akibat kelalaian dari pemerintah dan dinas terkait, serta pihak guru dan sekolah. Selain itu, ada faktor lemahnya kesadaran dan kompetensi guru, terutama kompetensi spiritual dan sosial. Sebagian guru bahkan tidak sadar tindakan yang diambil dapat mengkonstruksi karakter dan watak kekerasan dalam diri siswa. Di samping itu, ada juga faktor balas dendam di balik kekerasan, terutama oleh siswa terhadap teman siswa lainnya.
Sebagai catatan akhir, artikel pendek ini ingin mengingatkan bahwa dunia pendidikan ikut berkontribusi bagi meluasnya kekerasan di tengah masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan segera kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan yang melimitasi praktik kekerasan hingga di titik nol.
(Dr Suharno MSi. Analis Kebijakan Pendidikan, Dosen FIS dan Kaprodi S2 PPKn PPs UNY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 18 Mei 2018)