"Pada tahun 2021 lalu diadakan pelatihan kepada anak-anak muda dari Dinas Koperasi dan Pemda Bantul. Pelatihan dilakukan berpindah-pindah, 20-30 kepala keluarga dilakukan pelatihan secara bergiliran."
"Diajari mulai proses pemasaran, packaging, foto-foto produk hingga Google Business," imbuh wanita paruh baya ini.
Murjiyati bercerita, anak semata wayangnya dari usia sekolah pun sudah ikut jualan jamu mengikuti jejak orang tuanya. Dia menjajakan jamu bikinan ibunya ke teman-teman sekolah.
"Anak saya sejak SMP juga jualan jamu," kata Murjiyati.
Meski saat ini sudah bekerja sebagai perawat, lanjut Murjiyati, putrinya masih ikut terlibat dalam usaha pembuatan jamu merek 'Rizki Barokah' miliknya.
"Dulu pas masih kuliah jadi reseller. Sekarang sudah kerja jadi perawat dan anak satu masih ikut membantu," katanya.
Murjiyati mengaku sedih jika ingat masa lalu saat anaknya ikut membantunya jualan jamu. Tapi kesedihan itu saat ini justru menjadi cerita bahagia.
"Dulu anak saya sempat diwawancarai dari Jakarta, masih sekolah jualan jamu buat membantu orang tua," cerita Murdiyati mengenang masa lalu. (*)