Perihal PMK sudah menyerang ternaknya diketahui saat dari mulut sapinya terus mengeluarkan liur, tidak ada nafsu makan. Bahkan sampai empat hari, tidak makan dan minum
Melihat gelegat kurang baik tengah menimpa hewan piaraanya. Lelaki legam tersebut kemudian berusaha menghubungi mantri agar sapinya segera disuntik agar bugas kembali.
Adi Kemis sempat bunga- bunga hatinya setelah pasca suntikan ke tiga sapinya mau makan dan minum.
Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Ketika sedang berada disawah, Adi Kemis mendapat kabar sapinya sekarat.
Sapinya kemudian disembelih dan dijual kepada pedagang di Gunungkidul dihargai Rp 4 juta. Meski baru kehilangan sapi yang dijadikan sebagai tabungan seharga Rp 22 juta.
Namun Adi Kemis masih bersyukur pedhetnya bisa menghindar dari keganasan wabah PMK.
Nasib tidak kalah pilu juga dirasakan warga Pentung lainnya Ny Tugiyem. Dua ekor sapi miliknya mati setelah tidak kuat menahan gempuran PMK.
Tugiyem menjelaskan, wabah PMK begitu meraja- lela dan sulit dihentikan dilingkungan rumahnya. Ada sapi selamat dari PMK, namun tidak jarang hewan ternak tersebut harus mati dalam kondisi sakit.