Prof Unifah: Tantangan PT Kedepan Adalah Berkolaborasi

Photo Author
- Kamis, 26 Mei 2022 | 22:46 WIB
Prof Unifah Rosyidi MPd memberi oleh-oleh dari Norwegia berupa topi dan kaos kepada Dr Ir Paiman MP, Armansyah Prasakti SH SPn MH dan Prof Supardi US MM MPd. Foto -Jayadi Kastari
Prof Unifah Rosyidi MPd memberi oleh-oleh dari Norwegia berupa topi dan kaos kepada Dr Ir Paiman MP, Armansyah Prasakti SH SPn MH dan Prof Supardi US MM MPd. Foto -Jayadi Kastari

BANTUL, KRJOGJA.com - Tantangan Perguruan Tinggi (PT) ke depan tidak lagi dibedakan PT Negeri dan

PT Swasta, tetapi bagaimana PT mampu berkolaborasi. Mampu tidak PT berkolaborasi dengan berbagai

potensi yang dimiliki. Sekarang ini, tanpa berkolaborasi susah untuk maju bersama.

Demikian ditegaskan Prof Dr Unifah Rosyidi MPd selaku Ketua Umum PB PGRI saat membuka

Musyawarah Nasional Forum Pimpinan dan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi PGRI di Auditorium

Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), Sonosewu, Bantul, Rabu (25/05/2022). Tampak hadir dan memberi

sambutan Rektor UPY sekaligus Ketua Panitia Dr Ir Paiman MP dan Armansyah Prasakti SH SPn MH

(Ketua Pengurus Yayasan Pembina UPY). Hadir pula Prog Supardi US MM MPs selaku Penanggungjawab

sekaligus Ketua BPLP PGRI. Hadir dalam forum ini 44 pimpinan dan Badan Penyelenggara PGRI se-

Indonesia. Kegiatan ini berlangsung hingga Kamis (26/05/2022).

Menurut Unifah, tantangan yang ada sekarang ini kemampuan melakukan kolaborasi. "Tantangan PT ke depan berkolaborasi," ujarnya. Berkolaborasi kampus satu dengan kampus lainnya, memetakan bersama kekuatanya, mungkin juga kelemahannya. "Dari situ kemudian melangkah, baik soal risetnya, kerja sama dan sebagainya. Saat berkolaborasi fokusnya mau kemana nih?" ucapnya terus terang. Diingatkan Unifah, memetakan dan merumuskan value atau nilai yang berbeda setiap mau berkolaborasi perlu keterbukaan, kejujuran, kebersamaan. Dari nilai inilah melangkah, merespons program baru sesuai kebutuhan dengan segala plus-minus sehingga tidak ketinggalan zaman.

"Mengikuti dinamika gendangyang ditabuh lembaga pendidikan, harus mampu men-development sesuatu kebutuhan masa depan. Yang harus diingat, bagaimana organisasi memberi dukungan dan dorongan agar pertumbuhan mendapat tempat sebaik-baiknya. Tentu ini juga berlaku bagi PGRI," tandasnya.

Unifah memberi contoh dengan Kurikulum Merdeka, itu merupakan ide pembaharuan. Persoalannya

bagaimana kurikulum yang representatif, bagaimana tataran regulasinya pendidikan tingkat menengah dan perguruan tinggi, Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X