BANTUL, KRJOGJA.com - Pelayanan prima dari sebuah bisnis akan tercipta apabila komunikasinya berjalan baik. Hanya saja, terkadang kemajuan teknologi justru dapat memayahkan proses komunikasi.Â
Hal tersebutlah yang cukup disayangkan senior Trainer dan Public Speaker Lusy Laksita. Dihadapan puluhan pelaku pariwisata, Lusy menyatakan bahwa mematikan ‘centang biru’ dan ‘terakhir dilihat’ di WhatsApp dapat menghambat komunikasi, terutama dalam hal bisnis.Â
“Centang biru dan terakhir dilihat dalam WhatsApp dimatikan itu sangat menghambat komunikasi, karena orang jadi enggak tahu pesan tersebut sudah dibaca atau belum,†papar Lusy dalam kegiatan Knowledge Sharing serangkaian Jogja Tourism Festival 2019 di Joglo Mandapa, Kamis (12/09/2019) sore.Â
Lusy mengatakan, apabila kedua komponen tersebut dimatikan maka dapat berdampak buruk pada sebuah bisnis. Bisa saja pihak yang sebelumnya ingin melakukan kerja sama bisnis justru mengurungkan niat karena tidak tahu pesannya sampai atau tidak.Â
“Saya beberapa kali membutuhkan ruangan di hotel, saya kontak hotelnya tapi centang birunya dimatikan jadi saya tidak tahu ini orangnya sudah baca apa belum, yaudah saya pindah hotel lain,†tutur Lusy.Â
Ia pun menceritakan bahwa membatalkan kerja sama karena kasus serupa tidak hanya sekali dua kali saja, namun sudah tergolong cukup sering. Baginya, hal sekecil ini lah yang harus tetap diperhatikan seluruh pelaku pariwisata. Terlebih mematikan komponen tersebut sering dianggap sepele dan banyak yang tidak tahu dampak buruknya.Â
“Centang biru dan terakhir dilihat tidak usah dimatikan. Toh kalau kita telat balas kita tinggal meminta maaf saja kok, mohon maaf baru merespon maka mereka akan memaklumi,†tambahnya.Â