Ariyanto mengungkapkan, melubernya sisa-sisa pembuangan hingga ke jalan ini dikarenakan tak berfungsinya alat berat di lokasi pembuangan yang selama ini digunakan untuk meratakan sampah. Dari sekitar tujuh alat berat yang ada di lokasi hanya satu ekskavator saja yang bisa difungsikan, itu pun sudah tak dioperasikan lagi setelah penutupan beberapa hari lalu.
“Saat ini tak ada aktivitas pembuangan, perataan sampah. Tak satu pun petugas (TPST Piyungan) juga bisa ditemui untuk menerima pengaduan dari kami maupun warga,†ungkapnya.
Ariyanto berharap permasalahan ini segera ada solusinya sehingga aktivitas pembuangan sampah di tempat ini dapat berlangsung kembali. Ia khawatir jika hal itu berlarut-larut maka sampah-sampah yang diangkut tak dapat dibung di tempat pembuangan akhir ini. (Van)