BANTUL, KRJOGJA.com - Akibat kerusuhan antar suporter luar daerah, yakni Bonek (Persebaya) dengan Jakmania (Persija) membawa dampak buruk pada keresahan warga sekitar, khususnya warga Bantul. Atas kejadian tersebut, Pemkab Bantul akan lebih selektif dalam memberikan izin penggunaan Stadion Sultan Agung (SSA).
Bupati Bantul Drs H Suharso kepada wartawan, Senin (4/6/2018) menegaskan, laga yang mempertemukan tim dengan rivalitas tinggi, dipastikan tak akan lagi mendapatkan izin bermain di Bantul.
Baca Juga: Kronologi Bentrok Bonek vs The Jak Versi Pengelola SSA
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dipastikan akan lebih selektif dalam pemberian izin pertandingan yang menggunakan Stadion Sultan Agung pascabentrok suporter jelang laga Persija Jakara kontra Persebaya Surabaya, Minggu (3/6/2018) kemarin. Tim yang dengan rivalitas sangat tinggi, akan tidak diijinkan bertanding di SSA.
"Saya pastikan tidak akan saya ijinkan. Kejadian kemarin yang terakhir," tegasnya.
Pascakerusuhan kemarin, pihaknya mendapatkan informasi dari sejumlah pihak terkait gambaran hubungan antara suporter Persija dan Persebaya selama ini masih terlibat rivalitas sangat tinggi dan menjurus bermusuhan.
"Saya ditelpon Walikota Yogya yang mengatakan bahwa Bonek dan Jakmania itu musuh bebuyutan. Mau tanding dimana saja pasti bentrok," ujarnya.
Atas kejadian kemarin, pihaknya menegaskan jika ke depan tim lain yang akan pinjam Stadion Sultan Agung untuk menggelar pertandingan home sementara, namun pendukungnya memiliki riwayat perseteruan seperti Persija-Persebaya, maka dipastikan tidak akan mendapat izin.
