BANTUL, KRJOGJA.com - Presiden Joko Widodo mewacanakan kampus agar menerapkan kurikulum fleksibel untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi perubahan dinamika global yang telah terjadi. Pandangan tersebut disampaikan presiden di hadapan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam kuliah umum sebelum melakukan peletakam batu pertama Museum Muhammadiyah, Sabtu (22/07/2017).
Presiden menilai dunia sedang berubah di era kemajuan teknologi dengan implementasi ke segi kehidupan. Hal tersebut membuat permintaan pasar mulai berubah yang secara tak langsung membutuhkan penyesuaian diri sekaligus persiapan dari anak-anak muda Indonesia.
Baca juga :
Jokowi Ingatkan Bangsa Indonesia Harus Belajar dari Afghanistan
Tantangan Anak Muda Indonesia Menurut Jokowi
Kampus menjadi salah satu ruang yang disebut Jokowi mempengaruhi pembentukan generasi muda Indonesia. Tak ayal, kurikulum pun didorong untuk menjadi fleksibel menyesuaikan perkembangan zaman.
"Misalnya saja kita membuat fakultas logistik yang mana saat ini sangat diperlukan karena kebutuhan manusia mengarah ke situ. Kita buat platform retail yang bisa menguasai Indonesia atau bahkan dunia," terang Jokowi.
Perkembangan sosial media menurut Jokowi juga harus jadi pertimbangan untuk menentukan arah kurikulum. Sosial media mau tidak mau atau suka tidak suka saat ini mulai mendominasi kehidupan manusia.