Bupati Halim Optimis Bantul Bersama 2025 Tercapai

Photo Author
- Rabu, 25 Oktober 2023 | 13:46 WIB
Abdul Halim Muslih didampingi Ngadiya dan Ari BN melihat produk daur ulang sampah karya  siswa SMA N 1 Bantul.  (Foto: Sukro Riyadi)
Abdul Halim Muslih didampingi Ngadiya dan Ari BN melihat produk daur ulang sampah karya siswa SMA N 1 Bantul. (Foto: Sukro Riyadi)
 
Krjogja.com, BANTUL - Refleksi dua tahun Bantul bersih  sampah tahun 2025 (Bantul Bersama) di Gelar di SMAN 1 Bantul, Rabu (25/10/2023). Meski masih menyisakan waktu dua tahun, namun dilapangan masih menyisakan banyak kendala diantaranya perlu ditingkatkannya kesadaran memilah sampah dari sumbernya. 
 
Dalam program tersebut siswa SMAN 1 Bantul juga menampilkan produk kerajinan dari daur ulang sampah. Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih mengatakan, Bantul Bersama tahun 2025 ini dicanangkan tahun 2021.
 
"Saat itu kita menyadari sepenuhnya bahwa lingkungan hidup tidak hanya di Kabupaten Bantul, tapi juga Daerah Istimewa Yogyakarta ini mengalami penurunan kualitas secara meyakinkan dan terus-menerus.  Fenomena ini wajib hukumnya kita kita respon agar kehidupan anak di masa depan itu tidak semakin memburuk  kualitas," ujar Halim.
 
 
Dalam acara tersebut juga dihadiri  Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Ari Budi Nugroho ST MSc, Kepala SMA N 1 Bantul, Ngadiya SPd MM,  Haris Imam Karim Fathurrahman, S.Pd., M.Sc mewakili LPPM UAD, Bunda Literasi Kabupaten Bantul, Emy Masruroh Abdul Halim Muslih, Kepala Balai Besar Guru Penggerak DIY, Dr Adi Wijaya. 
 
Halim mengatakan, menurunnya kualitas lingkungan hidup salah satunya akibat dampak  dari industrialisasi yang semakin gencar  serta perubahan gaya hidup masyarakat. 
 
"Sehingga  mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan hidup. Karena Bantul ini merupakan penyangga lingkungan hidup Daerah Istimewa Yogyakarta. Kita sebagai pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul harus melakukan hal yang besar karena jika Bantul ini kualitas lingkungannya turun sementara kita menjadi penyangga lingkungan hidup Daerah Istimewa Yogyakarta," jelasnya.
 
 
Bantul disebut sebagai penyangga lingkungan hidup.  Karena selama bertahun-tahun ditetapkan sebagai daerah yang mengolah sampah tingkat regional tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu TPST Piyungan. Dari TPST ditampung sampah dari Bantul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
 
"Kita masih punya waktu 2 tahun kita mesti optimis,  walaupun 'rodo  deg degan'  apakah di tahun 2025 ini Bantul benar-benar bersih dari sampah seperti yang  kita rencanakan,"ujar Halim.
 
Kepala DLH Bantul, Ari Budi  Nugroho mengatakan, selama dua tahun berjalan program Bantul Bersama 2025 ada   peningkatan pencapaian, tujuan dan sasaran. 
 
 
"Bahwa selama 2 tahun ini seluruh stakeholder semua  terlibat aktif melaksanakan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran gerakan Bantul Bersama 2025,  antara lain yang pertama penyusunan peraturan kebijakan tentang pengelolaan sampah," ujar Ari. 
 
Kedua sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah serta pelatihan pengolahan sampah yang dilakukan oleh perangkat daerah kapanewon dan kelurahan, ketiga monitoring pengelolaan sampah di tingkat padukuhan dan 75 Kelurahan secara online melalui tim Bantul Bersama 2025.
 
Kemudian keempat bimbingan teknis pemilahan dan pengolahan sampah rumah  tangga oleh perguruan tinggi melalui program KKN tematik mahasiswa. Kelima pembangunan dan penyediaan sarana prasarana pendukung,  antara lain di tingkat kalurahan dan pembangunan TPS tingkat kabupaten. (*)
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X