KRjogja.com - BANTUL - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul menyelenggarakan Forum Pentahelix Perangkat Daerah, Perguruan Tinggi, Masyarakat dan Swasta, bertema "Sambang Desa Wisata" , di Kampung Batik Giriloyo, Desa Wisata Wukirsari Imogiri Bantul, Senin (4/12).
Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih mengaku bersyukur, karena Bantul dikelilingi banyak kampus dan semua memiliki hubungan yang baik. Juga sektor swasta yang memiliki kepentingan yang sama. Maka bagaimana pariwisata sebagai lokomotif ekonomi di Kabupaten Bantul ini bisa untuk menarik bersama- sama ekonomi yang lain. Pariwisata bisa menarik gerbong ekonomi industri, pertanian dan jasa- jasa yang lain.
Baca Juga: Ade Armando Singgung Keistimewaan Jogja, Legislator PSI DIY Ungkap Hal Ini
"Yang saya bersyukur sekali ,bahwa di Bantul ini masyarakatnya sangat kreatif dan banyak digerakkan oleh anak- anak muda yang mungkin lebih kreatif dari pada pemerintahnya. Karena pemerintah itu memang bukan lembaga yang menguasai segala hal.
Menurut Bupati Bantul, pemerintah itu hanya sebagai fasilitator, dinamisator dan regulator . Tetapi penggerak perekonomian , apakah itu pariwisata, industri, pertanian tetap masyarakat."Alhamdulillah Kabupaten Bantul ini masyarakatnya kreatif , terutama di sektor kriya, sehingga beberapa kali Kabupaten Bantul dinyatakan sebagai Kabupaten Kriya terkuat di Indonesia," ungkapnya.
Sementara Kepala Bappeda Bantul, Ir Fenty Yusdayati MT menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk kerjasama Pentahelix antar perangkat daerah , perguruan tinggi , masyarakat dan swasta di Kabupaten Bantul. Melaksanakan promosi 12 Desa Wisata prioritas dan juga pitching program kegiatan perguruan tinggi dalam pendampingan Desa Wisata.
Berdasarkan Undang- Undang No 25 Tahun 2024, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional , pemerintah Kabupaten Bantul berupaya menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendukung pencapaian prioritas pembangunan dengan sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi. "Selain itu perencanaan pembangunan di Kabupaten Bantul sudah dimulai dengan Research Based Polisy, kebijakan pembangunan daerah berbasis penelitian ilmiah," pungkas Fenty. ( Jdm )