KRJOGJA.com - BANTUL - Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),melaksanakan groundbreaking pembangunan Jembatan Pandansimo di Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul Senin(11/12).
Jembatan yang menghubungkan wilayah Kapanewon Srandakan Kabupaten Bantul di sisi timur dengan Kapanewon Galur Kulonprogo di sebelah barat ini diharapkan menjadi ikon baru dan terpanjang di Yogyakarta.
Groundbreaking kemarin dihadiri langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih dan Pj. Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indrayanti ST MT.
Baca Juga: Kepala BIN DIY Ungkap Potensi Kerawanan Pemilu 2024, Apa Saja?
Kepala Balai Besar Pengadaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Jawa Tengah – DI.Yogyakarta, Rien Marlia mengemukakan, pembangunan Jembatan Pandansimo merupakan bagian dari rangkaian jalur trans selatan Jawa yang diharapkan dapat meningkatkan dan pemerataan ekonomi di bagian selatan Jawa. “Dengan panjang 1900 m, Jembatan Pandansimo ini dijadwalkan akan rampung selama 408 hari kalender,” papar Rien.
Menurut Rien, lokasi Jembatan Pandansimo yang berada pada karakteristik tanah yang berpasir dan muka air tanah dangkal, serta dekat dengan pusat gempa sesar opak dengan radius kurang dari 10 KM menyebabkan Jembatan Pandansimo memiliki kerentanan likuifaksi. Karena itu Jembatan Pandansimo akan menggunakan teknologi LRB atau Lead Rubber Bearing untuk mengakomodir pergerakan selama gempa.
Baca Juga: Bank Danamon Rampungkan Migrasi Pinjaman SCBI, Perkuat Kredit Konsumer
“Jembatan Pandansimo juga akan dipercantik dengan pemasangan ornamen yang mengusung kearifan budaya lokal,” tambah Rien.
Sementara Gubernur DIY mengungkapkan Jembatan Pandansimo ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang akan menjadi sarana pendukung mobilitas dan memperkuat konektivitas wilayah selatan DIY. Lebih jauh lagi, jembatan ini dianggap sebagai elemen kunci dalam memperkuat konektivitas pulau Jawa bagian selatan, membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Hal ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di sepanjang koridor tersebut. “Bagi DIY sendiri, momentum groundbreaking hari ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi diharapkan menjadi awal lahirnya ide-ide inovatif,” ujar Gubernur.
Lebih mendalam lagi, Gubernur menekankan bahwa pembangunan Jembatan Pandansimo menjadi simbol pembuka kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Bantul dengan semangat "Projotamansari" serta masyarakat Kulonprogo dengan semangat Binangun. Kulonprogo,” pungkas Gubernur DIY. ( Jdm )