Tetapi kemudian hari keramaian Pantai Samas disalahgunakan oleh pemilik warung yang sebagian besar dimanfaatkan untuk praktek penyediaan jasa 'esek-esek'. Sehingga Samas dikenal masyarakat sebagai tempat prostitusi atau pelacuran. Ditambah waktu gali (preman) masih naik daun, wilayah Samas dijadikan sarang gali.
Baca Juga: Mas Dewan dan Haji Gaul Semangati Rekan Sedadu Galanduma
Lambat laun kini Pantai Samas menjadi sepi pengunjung. Orang malu masuk Samas karena dituduh akan mencari 'kenikmatan sesaat'. Sulit untuk memulihkan nama baik Samas, sehingga sampai sekarang pengunjung Samas selalu sepi, walaupun sudah ada jalur lintas selatan atau JJLS. (Jdm)