Dulu Dikenal Angker, Ini Asal Mula Nama Pantai Samas

Photo Author
- Minggu, 14 Juli 2024 | 19:10 WIB
Pantai Samas sepi dibanding tempat wisata pantai lainnya. (Foto: Judiman)
Pantai Samas sepi dibanding tempat wisata pantai lainnya. (Foto: Judiman)


KRjogja.com - BANTUL - Nama pedukuhan Samas ternyata tidak ada di daftar wilayah Kecamatan Sanden Bantul. Menurut Lurah Srigading Sanden Prabowo Sugondo, yang ada adalah Padukuhan Ngepet Srigading Sanden Bantul. Masyarakat Bantul, bahkan warga Srigading sendiri belum tentu banyak yang tahu asal-usul nama Samas menjadi nama salah satu wisata pantai selatan di Bantul tersebut.

"Dulu pantai tersebut masih belum punya nama. Ya namanya hanya pantai Ngepet, karena berada di wilayah Padukuhan Ngepet," kata Prabowo.

Pantai tersebut terkenal sepi dan angker. Bahkan posisi muara sungai Opak berada sangat dekat dengan wilayah Ngepet. Pantai tersebut bertambah angker ketika tahun 1965, konon di pantai tersebut menjadi tempat pembuangan mayat orang yang terlibat kelompok Partai Komunis Indonesia (PKI).

Baca Juga: Masalah Sampah Berdampak pada Menurunnya Kualitas Air dan Udara di DIY

Nama Samas baru muncul sekitar tahun 1975, ketika Bupati Bantul dijabat oleh R Sutomo Mangkusasmito SH (1970-1980). Pantai Samas diperkenalkan oleh R Sutomo Mangkusasmito, kemudian tahun 1976 diresmikan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam VIII, ditandai dengan pemukulan kentongan.

Upacara peresmian tidak dilakukan di area pantai, karena akses jalan menuju pantai belum bisa dilalui mobil. Sehingga upacara peresmian dilakukan di ujung pedukuhan, tepatnya di sebelah utara pintu masuk atau tempat penarikan retribusi Samas, atau utara Markas TNI AL.

Pengunjung bermain pasir di Pantai Samas. (Foto: Judiman)

Nama Samas itu sendiri mengabadikan nama Bupati Bantul R Sutomo Mangkusasmito SH, disingkat menjadi Samas. Ketika Pantai Samas dibuka untuk objek wisata, pengunjung tumpek bleg di Pantai Samas. Walaupun waktu itu akses jalan belum ada. Pengunjung menuju pantai melalui jalan pasir yang diberi alas anyaman bambu, warung-warung masih berdinding bambu beratap ilalang.

Baca Juga: Gunturan Pandak Juara Karpov Cup II Karanggayam

Jembatan yang menghubungkan wilayah pantai juga masih darurat, sehingga orang mau menuju pantai harus berdesak- desak. Tetapi malah disenangi anak-anak muda karena bisa saling bersenggolan. Jembatan itupun dikenal dengan jembatan Senggol. Akses jalan masuk ke pantai Samas baru dibangun satu tahun kemudian.

Membludaknya pengunjung ke Pantai Samas, selain masih baru, banyak wisatawan penasaran ingin mengatahui. Selain itu karena jembatan menghubungkan Yogya-Parangtritis pada saat itu belum dibangun, sehingga wisatawan yang menuju Parangtritis harus menggunakan gethek, kalau sungai Opak banjir wisatawan tidak berani naik gethek. Maka wisatawan memilih berkunjung ke Samas yang tidak harus menyeberangi sungai.

Pantai Samas mengalami kejayaannya pada tahun 1980-an. Setiap malam di Pantai Samas selalu dibanjiri pengunjung karena di sana ada panggung 'ndangdut' yang di era itu musik ndangdut sedang populer bagi anak muda. Lebih menarik lagi, waktu itu di Samas juga ada arena trek- trekan di pasir, ada kolam untuk perahu dayung dan sarana hiburan lainnya.

Baca Juga: NIK Resmi Sebagai NPWP Mulai 1 Juli 2024

Bahkan Samas pernah direncakan menjadi Ancol Mini oleh Ir Ciputra yang mengembangkan objek wisata Ancol Jakarta. Tetapi rencana pembangunan Ancol Mini di Samas gagal karena terkendala pembebasan sebagian tanah milik warga.

Objek wisata Samas juga mengalami penataan oleh Pemkab Bantul. Rumah-rumah liar di pinggiran pantai diatur dan geser mundur sekitar 100 meter dari pantai. Dibangun pula 6 unit Cotis atau rumah penginapan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X