KRjogja.com - BANTUL - Seiring akan digulirkannya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mewaspadai potensi lonjakan. Diprediksi, jika program MBG mulai penambahan volume sampah kisaran 10 %. Sedang produksi sampah di Kabupaten Bantul sekarang ini menembus 180 ton/ hari. Sedang pengambil sampah swasta sejauh ini masih jadi andalan untuk mengurai persoalan limbah di masyarakat.
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah mengkalkulasi terjadinya peningkatan volume sampah di Kabupaten Bantul setelah program MBG berjalan. "Perkiraan kami ada sekitar 10 % penambahan volume sampah. Tetapi kami harus mempersiapkan semua, termasuk alat pengolahan sampah. Tidak kalah penting ialah, DLH akan mengoptimalkan program sekolah adiwiyata. Artinya sampah bisa selesai disekolah," ujar Bambang, Kamis (16/1/2025).
Baca Juga: Emosi di Balik Layar, Mengungkap Rahasia Desain Media Sosial
Dijelaskan, meski di sekolah terdapat kegiatan adiwiyata. Namun hal itu tidak belum sepenuhnya mengurai persoalan sampah program MBG. Tetapi Bambang sangat optimis, program sekolah adiwiyata bisa jadi solusi mengatasi persoalan sampah di sekolah.
Ketua Paguyuban pengambil sampah swasta 'Eker-eker Golek Menir' Sodik Marwanto mengatakan, anggota paguyuban sekarang ini mencapai 150 orang. Sedang area pengambilan sampah di kawasan Bantul bagian timur.
"Pengambilannya hampir disetiap kalurahan di Bantul timur dan Bantul barat. Baik di kompleks perumahan dan masyarakat," ujar Sodik.
Baca Juga: Terobosan Bulog, Manfaatkan Limbah Sekam untuk Jamur Tiram
Terkait lokasi pengolahan sampahnya, selama ini nggota paguyuban yang punya lahan mendirikan rumah pilah dan pembakaran secara mandiri.(Roy)