Terobosan Bulog, Manfaatkan Limbah Sekam untuk Jamur Tiram

Photo Author
- Kamis, 16 Januari 2025 | 17:35 WIB
  Ketua Poktan Alugoro Karangmalang, Masaran, Sragen, Mulyoto, menunjukkan jamur tiram yang tumbuh di baglog di kumbung bantuan Bulog, Kamis (16/1/2025) (said masykuri)
Ketua Poktan Alugoro Karangmalang, Masaran, Sragen, Mulyoto, menunjukkan jamur tiram yang tumbuh di baglog di kumbung bantuan Bulog, Kamis (16/1/2025) (said masykuri)


Krjogja.com - Sragen - Perum Bulog membuat terobosan dengan memanfaatkan limbah sekam di Sentra Penggilingan Padi (SPP) Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, untuk budi daya jamur tiram. Pemberdayaan dengan melibatkan masyarakat sekitar ini sudah dimulai sejak November 2023.

Produk jamur tiram yang dihasilkan akan ditawarkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) guna mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengembangan jamur tiram merupakan Program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Bulog dengan tiga prioritas, yakni bidang pendidikan, lingkungan, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pengembangan jamur tiram ini sejalan dengan core business Bulog di bagian hulu, yakni program industry ecosociosystem. Program tersebut dilakukan dengan pemanfaatan limbah sekam dengan pelibatan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Inovasi Pangan Lokal Berbasis Potensi Desa

Program tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengoperasian alat streamer baglog jamur tiram dan smart kimbung, yakni alat deteksi suhu kumbung danodifukasi suhu optimal kumbung berbasis IoT (Internet of Things); pembangunan kumbung baru berkapasitas 6.000 baglog jamur tiram untuk optimalisasi limbah sekam SPP; dan pengembangan komposisi baglog berbahan sekam pada kumbung lama.

Kegiatan itu dilaksanakan dengan menggandeng Program Studi D3 Agribisnis Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan sasaran kelompok tani pemuda Alugoro Karangmalang, Kecamatan Masaran, Sragen, dan didampingi konsultan jamur tiram dari Sukoharjo. "Pelatihan juga diikuti Poktan Mekar dari Mondokan, Sragen. Kami juga akan menawarkan produk jamur tiram ini ke Badan Gizi Nasional untuk mendukung program MBG," ujar Direktur Human Capital Perum Bulog, Prof. Sudarsono Hardjosoekarto, saat berbincang dengan wartawan di Kantor Bulog Karangmalang, Sragen, Kamis (16/1/2025).

Sudarsono menerangkan jamur tiram ini bergizi dan layak ditawarkan ke BGN yang sedang menyiapkan program MBG. Dia melihat banyak manfaat dari limbah sekam SPP Masaran, pertama bagi Bulog dapat saluran teknologi yang selama ini dibuang. Manfaat kedua, bagi Poktan dapat memanfaatkan peluang usaha, dan dari masyarakat dapat memanfaatkan bahan baku dari jamur tiram bergizi.

Baca Juga: Xiaomi Indonesia Siap Rilis Redmi Note 14 Series Dibekali Kamera Teknologi AI

"Ada 30 orang anggota Poktan Alugoro yang sudah mengembangkan dan menanam jamur tiram. Sekarang pengembangannya dengan membuat media tanam berbahan limbah sekam SPP dengan bimbingan dari UNS dan pelaku bisnis jamur tiram Sukoharjo," jelasnya.

Dia menerangkan ada dua fasilitas yang disediakan Bulog yakni kumbung atau rumah jamur dan baglog sebagai media tanamnya. Dia menyebut sekarang baru ada satu unit kumbung dan akan ditambah satu unit kumbung lagi dengan kapasitas masing-masing 6.000 baglog. Pemasarannya tidak menjadi soal karena pasokan pasar Soloraya masih kurang. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X