Seperti ASEAN Homestay Award di tahun 2016, juara 1 Desa Wisata Maju Tahun 2023, hingga penetapan UNESCO atas Batik Giriloyo sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2009.
Selain itu Desa Wukirsari juga telah menerima sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan wisata pada 2022.
"Kami sangat bangga karena prestasi ini mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan sekaligus menjadikan simbol global pariwisata berbasis kearifan lokal," ujar Widiyanti.
Desa wisata yang berada di Kabupaten Bantul, DIY ini, merupakan salah satu desa wisata terbaik Indonesia yang sebelumnya telah banyak meraih deretan penghargaan, salah satunya Best Tourism Village UNWTO tahun 2024.
Desa Wisata Wukirsari memiliki potensi pariwisata yang besar mulai dari keindahan alam hingga produk ekonomi kreatif dan berfokus pada pengembangan edu-wisata dan eco-wisata.
Sejak tahun 2007, Desa Wisata Wukirsari mengembangkan potensi yang menonjol di sektor ekonomi kreatif subsektor fesyen yaitu kerajinan batik tulis melalui sentra Kampung Batik Giriloyo yang di dalamnya termasuk kegiatan belajar membatik.
Belajar membatik menjadi ajang bagi Wukirsari untuk mengenalkan warisan budaya dunia milik Indonesia yang telah ada di kawasan ini sejak tahun 1634.
Bukan sekadar ajang wisata, kegiatan ini menitikberatkan pada keterlibatan lebih dari 600 perajin batik sebagai pemandu wisata belajar batik, sehingga setiap perkembangan dalam atraksi ini akan berimbas pada meningkatnya taraf hidup masyarakat yang berprofesi sebagai perajin batik.
Baca Juga: Kemampuan Keuangan Daerah Terbatas, 2026 Harus Inovatif
Selain itu Desa Wukirsari juga telah menerima sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan wisata pada 2022.
"Tentunya ini semua adalah hasil dari dedikasi yang konsisten dan buah dari kolaborasi yang baik dari seluruh pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah daerah dispar, pengelola desa wisata, pelaku UMKM, komunitas lokal, hingga mitra strategis lainnya," ujarnya Widiyanti.
Desa Wukirsari diharapkan bisa menjadi contoh dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan pada aspek pengelolaan destinasi wisata, sosial ekonomi, budaya, dan lingkungan.
"Ke depan kami berharap Desa Wisata Wukirsari dapat terus berinovasi tanpa melupakan akar tradisinya terutama dalam perspektif pariwisata yang berkelanjutan. Mari kita turut menciptakan produk dan jasa pariwisata yang tidak hanya memiliki daya saing global tapi juga wadah lingkungan dan berbasis pada pemberdayaan komunitas," ujar Menpar Widiyanti.(*)