KRjogja.com - BANTUL - Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih menegaskan, pentingnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam meningkatkan kapasitas fiskal daerah. Hal tersebut dikemukakan dalam acara pengajian dan buka puasa bersama Ramadan 1446 H /2025 M di Aula Bank Bantul pada Minggu (9/3/2025).
Menurut Abdul Halim, Bank Bantul merupakan salah satu bank sehat di Indonesia dan mendapat pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu yang terbaik. Pencapaian ini mencerminkan komitmen dan konsistensi yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan.
"Kita sebagai bagian dari pemerintahan kabupaten terus berupaya meningkatkan kapasitas fiskal. Mencari sumber pendapatan daerah terus dilakukan, salah satunya melalui Bank Bantul, PDAM, dan BUMD lainnya," ungkapnya.
Baca Juga: Diskusi ESEI di The Alana Yogya, Ramadhan Jadi Berkah Pertumbuhan Ekonomi
Bupati Bantul juga menekankan bahwa upaya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sangat penting dalam menanggulangi kemiskinan dan mengatasi masalah stunting. Hal ini dikarenakan transfer dana dari pemerintah pusat bersifat tidak tetap, sehingga daerah perlu mandiri dalam mengelola keuangan melalui sumber-sumber pendapatan sendiri.
"Kita adalah daerah otonom yang diberikan hak untuk mengelola pemerintahan sendiri, termasuk dalam mencari PAD. Salah satunya melalui BUMD, seperti Bank Bantul, yang hasilnya juga akan digunakan untuk transfer ke kabupaten. BUMD harus dikelola dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah," paparnya.
Baca Juga: Gelar Iftar Gathering, Hipmi PT UPNVY Bekali Mahasiswa Strategi Berbisnis
Sementara Direktur Utama Bank Bantul, Bambang Suryo Wibowo, menegaskan komitmen bank tidak hanya mengelola jasa keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Sebagai salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Bantul, kami mengembalikan 55 persen dari laba sebagai PAD," jelas Bambang.
Saat ini, total aset Bank Bantul mencapai Rp 542 miliar. Selain itu, bank juga memiliki berbagai produk kredit, termasuk Kredit Investasi Emas atau Pundi Emas, yang menyediakan pinjaman berbasis emas bagi masyarakat.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat perekonomian lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bantul melalui akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau.
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan santunan secara simbolis, kepada perwakilan instansi, panti asuhan, guru ngaji dan pengemudi becak. (Jdm)