“Satu kali mendampingi eduwisata dapat Rp35 ribu. Kalau dua kali ya Rp70 ribu. Lumayan buat tambahan,” tutur Juleha sambil tersenyum.
Dalam setahun, eduwisata batik Wukirsari bisa memberikan manfaat ekonomi langsung bagi sekitar 8.000 warga. Selain batik, desa ini juga memproduksi wayang kulit, minuman serbuk herbal, wisata alam dan buatan, hingga homestay bagi wisatawan.
“Wah, maju, Mas,” ujar Marjan, warga yang kini ikut menggarap pembangunan pendopo baru Wukirsari. (*)