Banyak Bencana Alam, Ketua Komisi A DPRD Bantul: Tolong Tingkatkan Kewaspadaan

Photo Author
- Rabu, 12 November 2025 | 16:30 WIB
Warga menutup terpal lokasi longsor di Muntuk Dlingo agar kerusakan tidak meluas.
Warga menutup terpal lokasi longsor di Muntuk Dlingo agar kerusakan tidak meluas.

 

KRjogja.com - BANTUL - Seiring meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir berpotensi menimbulkan bencana alam. Baik bencana, banjir, tanah longsor hingga pohon tumbang. Sementara Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghindari hal hal tidak diinginkan.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol ST MT, Rabu (12/11/2025) mengatakan, sebagai respons adanya potensi bencana alam dimusim penghujan ini. BPBD Kabupaten Bantul telah mengaktifkan 18 pos tersebar di sejumlah tempat di Kabupaten Bantul.

"Pos tersebut diaktifkan berada di tengah masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaannya dalam menghadapi musim penghujan ini," ujar Antoni.

Baca Juga: Waspadai Solar Tumpah di Jalan Imogiri - Dlingo

Selain itu, Antoni juga mengimbau bila cuaca mendung dan angin kencang. Diharapkan segera menjauh dari pohon tinggi maupun balaiho. Termasuk menjauh dari tebing tanah yang berpotensi longsor akibat hujan deras. "Bila terjadi bencana alam segera saja menghubungi posko terdekat di kalurahan-kalurahan maupun komunikasi dengan relawan dan juga BPBD," ujarnya.

Sementara berdasarkan pantauan KR di lapangan, terjadi longsor di Kalurahan Muntuk Dlingo kabupaten Bantul. Tebing setinggi 5 meter dengan panjang 20 meter ambrol setelah hujan deras melanda. Agar kerusakan tidak meluas, warga menutup lokasi longsor dengan terpal.

Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bantul, Jumakir mengungkapkan, seiring meningkatnya intensitas hujan, tentu kondisi tersebut berpotensi terjadinya bencana alam dalam skala kecil ataupun besar. Oleh karena itu, personel BPBD Kabupaten Bantul, ataupun dari unsur Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di masing-masing kalurahan dan juga Kabupaten untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga: Trah Sultan HB II Sebut Peristiwa Penyerangan Inggris ke Keraton Yogyakarta 1812 sebagai Kejahatan Kemanusiaan ​

Artinya, komunikasi antar wilayah mesti di tingkatkan intensitasnya. Hal itu tentu diperlukan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam lebih tepat dalam melakukan penanganan. "Saya sangat percaya personel dari BPBD dan FPRB, Tagana sudah sangat siap menghadapi kemungkinan terburuk di musim penghujan tahun ini. Selain itu, tumbuh suburnya sikap peduli di tengah masyarakat serta budaya gotong royong yang masih terjaga di Kabupaten Bantul harus kita syukuri. Karena hal tersebut jadi modal utama dalam mengurai berbagai persoalan di masyarakat. Kami imbau masyarakat, karena hujan sudah mulai turun tolong tingkatkan kewaspadaan," ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.(Roy)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
X