Krjogja.com - Bantul - Pejabat Pemerintah Kabupaten Bantul dan Abdi Dalem Kraton Yogyakarta melakukan siraman pusaka, berupa 1 pusaka utama Tombak Kyai Agnya Murni, 5 tombak pengiring dan 17 pusaka dari masing- masing Kapanewon se Kabupaten Bantul. Siraman dilakukan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Bantul Trirenggo Sabtu (12/8).
Untuk siraman Tombak Kyai Agnya Murni dilakukan Bupati Bantul H Abdul Halim Muslih didampingi Sekda Bantul Agus Budiraharjo SKM MKes dan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setyanto SSos MM. Sedangkan siraman berarti memandikan, mensucikan, membersihkan, merawat dan memelihara sebagai wujud rasa terimakasih dan menghargai peninggalan atau karya budaya yang adiluhung.
Baca Juga: Ternyata Ini Bahaya Tramadol yang Bikin Anak dan Lansia di Karawang Kecanduan
Menurut Bupati Bantul, siraman pusaka Kabupaten Bantul dilakukan setelah dilaksanakannya siraman pusaka di Kraton Yogyakarta. Tombak Kyai Agnya Murni merupakan pusaka Kabupaten Bantul, paring Ngarsa Dalerm Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang berikan pada Peringatan Hari Jadi Ke-169 Kabupaten Bantul tanggal 20 Juli 2000. Pusaka melambangkan budaya yang berpamor agama suci, yang bermakna tegaknya tombak sebagai simbol manunggaling kawula lan Gusti.
Tombak Kyai Agnya Murni berdapur Pleret, yang senantiasa mengingatkan bahwa berdirinya Kabupaten Bantul tidak bisa terlepas dari sejarah panjang Kraton Mataram Islam yang mencapai masa keemasannya saat Mataram Sultan Agung yang berada di Kerto, wilayah Pleret.
Baca Juga: Saat Duo Djoko Pekik Bertemu dan Ini yang Dikenang
"Agnya Murni memiliki makna, Agnya yang berarti pemerintahan. Murni memiliki arti bersih atau suci. Dengan demikian Agnya Murni merupakan suatu harapan sebagai landasan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul," jelas Bupati Bantul. (Jdm)