bantul

Stunting Masalah Intergenerasi, Tentukan Kualitas Kehidupan Mendatang

Selasa, 15 Agustus 2023 | 15:45 WIB
Kepala BKKBN, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) sebagai keynote speaker Webinar Nasional Peningkatan Peran Keluarga dan Multisektoral sebagai Upaya Menurunkan Angka Stunting secara virtual (BKKBN)

Krjogja.com - YOGYA - Stunting merupakan masalah intergenerasi karena kualitas kehidupan sekarang menentukan kualitas kehidupan mendatang. Stunting perlu dicegah, apalagi Indonesia pada tahun 2023 ini menempati urutan ke-130 di dunia dalam hal IQ rata-rata yaitu 78,49, serta Indeks modal manusia Indonesia berada pada peringkat ke-6 di ASEAN.

Demikian ditegaskan Kepala BKKBN, Dr (HC) dr Hasto Wardoyo, SpOG(K) sebagai keynote speaker Webinar Nasional Peningkatan Peran Keluarga dan Multisektoral sebagai Upaya Menurunkan Angka Stunting secara virtual. Webinar diadakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) DIY, Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM, RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca Juga: Mahestu Dekan FBE UAJY 2023-2027

Menurut Hasto Wardoyo, keluarga menjadi institusi pendidikan pertama dan utama bagi anak dan berperan dalam pencegahan stunting melalui delapan fungsi keluarga. "Keluarga itu sendiri memiliki fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi serta fungsi lingkungan," ujarnya.

Hasto Wardoyo menyebutkan, pencapaian target penurunan angka stunting di Indonesia hingga 14% pada tahun 2024 memerlukan kerja sama berbagai pihak.

Sementara itu, Nawawi PhD selaku keynote speaker Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN menyoroti, adanya peningkatan riset tentang stunting berdasarkan hasil penelusuran publikasi di Scopus pada tahun 2019 hingga tahun 2022 Indonesia menempati urutan kedua dari segi jumlah dokumen sebanyak 300an dokumen, setelah Amerika Serikat sebanyak 700-an dokumen. Tiga lembaga pendidikan di Indonesia yang terbanyak dalam mempublikasi hasil kajian tentang stunting yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair) dan UGM dengan konsep yang paling sering muncul dalam riset stunting yaitu tentang stunting, malnutrition, dan wasting.

Nawawi menekankan aspek strategis yang perlu dilakukan dalam percepatan penanggulangan stunting di antaranya dukungan komitmen dan kepemimpinan dari para pemimpin di daerah, tata kelola program dan penganggaran, penguatan kapasitas SDM pendukung, dukungan dan implementasi regulasi terkait stunting di daerah, serta penguatan jejaring dan ekosistem riset stunting.

Baca Juga: Dilarang Sejak Tahun 1971, Begini Sejarah Berdirinya Islam Jamaah

Sedangkan Tri Sulistyati Widyaningsih, Panitia Webinar mengatakan, Webinar dirangkai dengan acara Pengabdian Masyarakat penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Sendowo serta Penerapan dan evaluasi promosi gizi pada anak sekolah di DIY, memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap tanggal 29 Juni dan Hari Remaja Internasional 12 Agustus.

"Webinar ini diharapkan menjadi salah satu sarana mensosialisasikan program-program pencegahan stunting kepada pemangku kepentingan serta masyarakat dan upaya untuk mencapai target penurunan angka stunting di Indonesia." ujarnya, Selasa (15/08/2023).(Jay)

Tags

Terkini

Gelar Budaya 2025 di SMA N 1 Pundong

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:30 WIB

Decimal Fest 2025, Jembatan Bank BPD DIY Raih Gen Z

Minggu, 14 Desember 2025 | 06:42 WIB

3.393 PPPK Paruh Waktu di Bantul Dilantik

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB