KRjogja.com - BANTUL - Paguyuban Trah Sultan Hamengku Buwono II Yogyakarta memperingati hari ulang tahunnya yang ke-27 di Komplek Makam Raja-Raja Kotagede, Banguntapan, Bantul, dengan pertemuan silaturahmi, zikir, pemotongan tumpeng dan dilanjutkan ziarah ke makam Sri Sultan Hamengku Buwono II dan makam para leluhur Raja Mataram, Jumat (17/11/2023).
Ketua Umum Trah Sultan Hamengku Buwono II, KRT Radya Nala Poratala SH MH didampingi Sekretaris Umun Ir Rgt Suliestiyah Wiryodiningrat MM menjelaskan, Trah Sultan Hamengku Buwono II didirikan sejak 17 November 1996, sehingga sekarang sudah berusia 27 tahun.
"Tujuan didirikan Trah adalah untuk sarana komunikasi dan merekatkan tali silaturahmi serta komitmen menjaga budaya warisan leluhur. Tidak ada tujuan lain, seperti mencari jabatan atau mencari keuntungan, dengan memanfaatkan keberadaan Trah," jelasnya.
Menurut KRT Radya Nala, pertemuan Trah ini merupakan kesempatan yang tepat untuk bersilaturahmi dan menjaga hubungan yang baik, harmonis sebagai sebuah keluarga besar.
Mengenang leluhurnya, Sultan Hamengku Buwono II yang merupakan salah satu tokoh Jawa yang berani menentang Belanda dan tidak pernah mau diajak bekerja sama dengan penjajah. Bahkan gigih menentang penjajah serta menjaga integritas dan kekuasaan Kasultanan Yogyakarta. Sehingga dianggap sebagai musuh utama bagi Belanda.
"Maka sudah sepantasnya apabila pemerintah menobatkan Sultan Hamengku Buwono II sebagai Pahlawan Nasional," ungkapnya.
Dikatakan, saat akan mendirikan Trah menemui kendala, yakni sulitnya mengumpulkan anggota yang rumahnya tersebar di seluruh Indonesia. Sejak berdirinya Trah sudah mengalami enam kali pergantian pengurus. Yang sekarang sebagai Ketua Umum masa bakti 2015- 2023 dilanjutkan 2024- 2028, KRT Radya Nala Poratala SH MH.
(Jdm)