Krjogja.com - PURBALINGGA — Kuota pupuk bersubsidi tahun ini meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Secara nasional yang semula 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta Ton. Dengan kebijakan dan kemudahan itu, petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.
Mekanisme penebusan pupuk bersubsidi juga tidak lagi bergantung pada kepemilikan Kartu Tani. Cukup dengan KTP, bahkan bisa diwakilkan bagi yang berhalangan. Semakin mudah, kan?”, tutur Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani, dalam acara Panen Raya Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Senin siang (5/5/2025).
Baca Juga: Periode 2025-2029 Sebagai Tahapan Awal Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045
Dimas menambahkan, kepastian harga gabah kering panen sebesar Rp 6.500 perkilogram menjadi salah satu kebijakan Presiden RI yang sangat membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Terutama saat panen raya yang memicu harga gabah kering panen ini anjlok.
Panen raya di desa Cilapar itu merupakan hasil dari Program Lumbung Pangan Baznas RI yang melibatkan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Citra dengan 250 anggota dan luas lahan 150 hektar. Varietas padi yang ditanam dari jenis Inpari Nutri Zinc. Varietas itu disebut-sebut memiliki kandungan zinc tinggi dan bermanfaat untuk membantu penanganan stunting pada anak-anak.
Program itu merupakan bentuk kolaborasi Baznas RI dan Baznas Kabupaten Purbalingga, dengan total dana sebesar Rp 848.050.000. Dana dari Rp 698.050.000 dari Baznas RI digunakan untuk inisiasi, penyaluran, monitoring, supervisi, kaji dampak program, serta gaji pendamping. Sementara dana Rp 150 dari Baznas Kabupaten Purbalingga untuk pengadaan sarana produksi pertanian, peningkatan kapasitas petani, dan dukungan program lainnya.
Baca Juga: Prediksi Skor Inter Milan vs Barcelona Duel Hidup-Mati di San Siro, Siapa ke Final Liga Champions?
Wabup Dimas menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas terselenggaranya program ini. Program Lumbung Pangan Baznas ini bukan hanya soal panen, tapi juga keberkahan.
“Zakat, infak, dan sedekah yang dikelola secara produktif mampu menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Dimas.
Kegiatan panen raya dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat Kementerian Pertanian, serta pimpinan Baznas RI. Proses panen dilakukan menggunakan mesin combine harvester, dan gabah kering panen langsung ditebus oleh Perum Bulog di lokasi dengan harga Rp 6.500 per kilogram.
Pimpinan Baznas RI, Kolonel (Purn) Nur Chamdani, menekankan pentingnya optimalisasi zakat. Ia menyebut potensi zakat nasional mencapai Rp 327 triliun. Sayangnya baru sekitar 12 persen yang terealisasi.
“Potensi besar ini jika dikelola maksimal, bisa menjadi kekuatan ekonomi umat,” ujarnya.
Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat menambahkan, kegiatan panen merupakan yang kedelapan dari sembilan titik program Lumbung Pangan Baznas RI. Program itu merupakan hasil penyaluran bantuan tahun 2024.
“Tahun 2025, program ini akan diperluas menjadi berskala nasional dengan tambahan 10 titik baru,” ujarnya.