Aplikasi Lelang Agro Bantu Petani Cabai Lawan Tengkulak

Photo Author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 10:35 WIB
 Sosialisasi aplikasi Lelang Agro di Purworejo   (istimewa)
Sosialisasi aplikasi Lelang Agro di Purworejo (istimewa)

 

Krjogja.com - PURWOREJO - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirmam (Unsoed) Dr Rer nat Ir Djeimy Kusnaman M.Sc menjadi sosok kunci lahirnya aplikasi Lelang Agro. Yakni sebuah inovasi digital yang sukses mendongkrak efisiensi dan daya tawar petani cabai di wilayah Purworejo. Aplikasi itu mampu mengurangi atau melawan ketergantungan petani cabai di Desa Wonoroto, Kecamatan Ngombol, Purworejo pada tengkulak.

Aplikasi Lelang Agro merupakan hasil penelitian dengan metode analisis kebutuhan secara langsung di lapangan, melalui wawancara dan observasi terhadap petani serta pengelola pasar lelang. Setelah hampir tiga tahun pengembangan dan uji coba, aplikasi itu diluncurkan di Bangsal Lelang Hortikultura Guyub Rukun, Desa Wonoroto, Kecamatan Ngombol Purworejo, Kamis (3/7/2025).

Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah desa, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Ngombol, Dinas Perdagangan Kabupaten Purworejo, pedagang, petani, serta dosen dan mahasiswa Unsoed. Ketua tim peneliti, Djeimy Kusnaman, mengklaim aplikasi itu mempercepat proses pelelangan, menekan biaya operasional, dan memungkinkan petani memperoleh harga jual yang lebih kompetitif.

Baca Juga: Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Raih Prestasi Gemilang

“Aplikasi itu mendapat respons positif dan sudah aktif digunakan oleh kelompok tani di desa Wonoroto, dengan sekitar 40 akun pembeli yang telah terdaftar,” tutur Dr Djeimy Kusnaman melalui pesan elektronik (email), Selasa pagi (8/72025).

Peluncuran Aplikasi Lelang Agro ini merupakan hasil kerja sama tim peneliti Unsoed dan Pengelola Bangsal Lelang Guyub Rukun Desa Wonoroto. Anggota tim terdiri dua dosen Fakultas Pertanian Unsoed. Masing-masing i Dr Dindy Darmawati Putri SP MP, dan Indah Setiawati SP MP. Serta tiga dosen lain dari Fakultas Teknik, yakni Hari Siswantoro ST MT PhD, Ir Nofiyati S.Kom M.Kom dan Mohammad Irham Akbar S.Kom, M.CS.

Penelitian itu, lanjutnya, didukung pendanaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema Reset Indonesia, yang mendorong inovasi berbasis kebutuhan nyata masyarakat. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pengelolaan pasar lelang dan kesejahteraan petani.

Sosialisasi dan peluncuran Aplikasi Lelang Agro ini, dibuka oleh dosen Agribisnis Unsoed, Indah Setiawati, SP MP. Indah mengungkapkan pentingnya inovasi teknologi seperti Lelang Agro untuk mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.“Melalui aplikasi ini, petani bisa langsung menjual hasil panennya secara transparan, tanpa melalui tengkulak,” ujarnya.

Pemateri utama dalam sosialisasi itu, Mohammad Irham Akbar S.Kom M.Cs menjelaskan secara detail tentang fitur aplikasi dalam aplikasi Lelang Agro itu. Dosen Teknik Informatika Fakultas Teknik Unsoed itu menyebutkan aplikasi itu memungkinkan pembeli mendaftar secara daring, mengikuti lelang, dan menentukan harga tanpa harus datang ke lokasi. “Sistem ini membuat transaksi lebih efisien, aman, dan transparan,” ujarnya.

Koordinator Bangsal Lelang Guyub Rukun, Jarno mengakui penggunaan aplikasi itu mampu memangkas waktu dan biaya operasional hingga 10 persen. Proses menjadi lebih praktis dan pihaknya tidak perlu lagi menghubungi pembeli satu per satu lewat saluran pesan whatsapp. (Rus)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X