Krjogja.com-BANYUMAS – Gelombang penolakan terhadap rencana kedatangan Rizieq Syihab ke Cilongok, Kabupaten Banyumas terus meluas.
Sejumlah spanduk bernada penolakan bermunculan di berbagai sudut wilayah, seperti Kemranjen, Jompo, Pekuncen dan di Kecamatan Cilongok, lokasi akan menjadi tempat acara pada 24 Juli 2025 mendatang.
Pembina Yayasan Tribhata Banyumas, Nanang Sugiri SH, Sabtu (19/7/2025) mengapresiasi sikap tegas berbagai elemen masyarakat Banyumas yang menyuarakan penolakan secara terbuka.
Baca Juga: Ujicoba Tertutup di SSA, PSIM Timba Pengalaman Berharga dari Persis Solo
“Spanduk-spanduk yang terpasang itu bukan sekadar kain. Itu adalah representasi nyata suara masyarakat yang tidak ingin ketenangan Banyumas terganggu oleh kehadiran tokoh yang dinilai memecah belah,” kata Nanang, Sabtu (19/7/2025).
Penolakan terhadap rencana kehadiran Rizieq juga disuarakan oleh warga sekitar Cilongok, organisasi PWI Laskar Sabilillah (LS) Cilongok, tokoh-tokoh muda pengasuh pondok pesantren, serta berbagai kelompok masyarakat lainnya.
Menurut Nanang, masyarakat Banyumas sudah memahami dengan jelas rekam jejak Rizieq Syihab. “Kami tidak ingin ada provokasi. Ceramah-ceramah beliau lebih banyak mengandung perpecahan daripada pesan agama yang menyejukkan,” ujarnya.
Baca Juga: Bidan Garda Terdepan Dalam Mengedukasi Masyarakat Soal Obat Aman
Melihat antusiasme warga dalam menolak kegiatan tersebut, Yayasan Tribhata mendesak aparat keamanan, khususnya Polresta Banyumas, untuk mengambil langkah tegas.
“Jika acara tetap digelar, kami minta aparat kepolisian untuk membubarkannya. Mari kita jaga kondusifitas dan kerukunan yang sudah lama terpelihara di Banyumas,” tegas Nanang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak penyelenggara maupun kepolisian terkait kepastian acara yang disebut akan menghadirkan Rizieq Syihab itu.(Dri)