Krjogja.com-PURWOKERTO– Tiga hari pasca aksi massa di depan Pendopo Si Panji Purwokerto, aktivitas perdagangan di kawasan Alun-alun belum kembali normal.
Para pedagang mengaku penjualan masih sepi lantaran masyarakat enggan beraktivitas di pusat keramaian tersebut.
Sebelumnya Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono pada Senin (1/9/2025) sore sempat menyambangi sejumlah pedagang, yang mangkal dikomplek Alun Alun Purwokerto.
Baca Juga: Jogja Book Fair 2025 Teguhkan Yogyakarta sebagai Pusat Literasi Nasional
Diah, penjual gorengan, mengatakan biasanya Alun-alun ramai dikunjungi warga pada sore hari. Namun sejak aksi berlangsung hingga kini, kawasan tersebut tampak lengang.
“Ya berdampak, jadi sepi. Masyarakat mungkin masih khawatir untuk keluar. Alun-alun terlihat kosong,” kata Diah Selasa (2/9/2025).
Sartim, pedagang siomay yang telah mangkal di Alun-alun sejak 2001, juga merasakan hal serupa. Ia menilai kericuhan saat aksi kemarin termasuk yang paling parah.
Baca Juga: Grab Luncurkan 'GERCEP' Grab Respon Cepat Perlindungan Mitra, Solidaritas Kemanusiaan
“Saya sempat was-was karena berada di lokasi saat pagar pendopo dirusak. Untung dagangan aman,” katanya.
Sadewo yang hadir di lokasi menegaskan, pemerintah daerah memberi perhatian terhadap kondisi pedagang.
Selain menyapa dan menanyakan keadaan mereka, bupati juga memberikan tali asih kepada para pedagang sebagai bentuk kepedulian.
"Informasinya ada pedagang yang kehilangan barang, saat aksi demo. Karena itu saya ingin memastikan langsung bagaimana kondisi pedagang. Kami imbau agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menjaga kondusivitas Banyumas,” tandasnya.(Dri)