Krjogja.com - PURWOKERTO – BPJS Ketenagakerjaan Cabang Purwokerto terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta.
Momentum Hari Pelanggan Nasional 2025 dijadikan sarana untuk memperkenalkan sejumlah inovasi, mulai dari layanan digital hingga fasilitas kepemilikan rumah dengan skema kredit ringan.
Baca Juga: Paksiband Lepas Single 'BUTA MURKA', Eksperimen Keroncong Jawa dalam Nada Perlawanan
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, Rabu (10/9/2025) menegaskan pihaknya berkomitmen memberikan layanan terbaik setiap hari. Namun khusus pada Hari Pelanggan Nasional, pelayanan ditingkatkan agar lebih dekat dengan masyarakat.
“Kami hadirkan dua program penting. Pertama, aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) yang memudahkan peserta mengakses layanan secara digital. Kedua, program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang memberikan fasilitas kepemilikan maupun renovasi rumah dengan bunga ringan,” terang Ramdhoni saat ditemui di kantornya, Rabu (10/9/2025) di kantornya.
BPJS Ketenagakerjaan mendorong kesejahteraan pekerja lewat MLT. Program ini mendukung kebijakan pemerintah terkait sejuta rumah dengan menyediakan akses rumah subsidi seharga Rp200 juta hingga Rp500 juta.
Baca Juga: Ribuan Batang Rokok Diamankan Bea Cukai, Satpol PP dan Kejari Bantul Operasi Rokok Tanpa Cukai
Kerja sama dilakukan dengan perbankan, antara lain BTN, BJB, dan Bank Jateng, serta sejumlah pengembang perumahan. Skema pembiayaan memberikan bunga rendah dan tenor panjang, hingga 25–30 tahun.
“Peserta bisa mendapatkan rumah pertama dengan harga terjangkau. Selain rumah baru, ada juga fasilitas pembiayaan renovasi rumah hingga Rp150 juta dengan bunga ringan,” jelas Ramdhoni.
Menurutnya meski program ini diminati peserta ada sedikit kendala pada BI Checking dan Sertifikat
Ia, menjelaskan hambatan utamanya adalah tidak lolos BI Checking karena masih memiliki cicilan konsumtif lain, serta status sertifikat rumah yang belum jelas, misalnya masih atas nama orang tua atau belum berstatus hak milik.
“Masalah paling sering adalah BI Checking dan kelengkapan sertifikat. Tapi kami terus berkoordinasi dengan perbankan dan pengembang agar peserta bisa tetap terbantu,” katanya.
Ramdhoni menambahkan, program MLT ini dibiayai dari hasil pengelolaan iuran peserta yang diinvestasikan melalui perbankan, lalu dikembalikan lagi dalam bentuk fasilitas kredit rumah bagi peserta.
“Intinya, dana peserta digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta. Kami ingin membantu pekerja hidup lebih layak dengan memiliki rumah sendiri,” pungkasnya.(Dri)