Krjogja.com – BANYUMAS - Bencana tanah longsor hebat terjadi di area tambang batu kapur di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (26/10) sore sekitar pukul 17.15 WIB.
Material longsoran dari bukit yang dieksploitasi oleh PT Sinar Tambang Arthalestari (PT STAR), yang dikenal sebagai produsen Semen Bima, menimbun dan merusak setidaknya tiga rumah warga serta merusak akses jalan desa.
Salah satu rumah yang terdampak paling parah adalah milik Erwin Baharudin (48) di Grumbul Pegawulan Kulon, RT 03 RW 01, yang mengalami rusak berat karena langsung tertimbun material.
Terjadi Tiba-tiba Tanpa Hujan Deras
Erwin Baharudin menceritakan, kejadian itu berlangsung sangat tiba-tiba. Ia bahkan menyebut longsor tidak didahului hujan deras.
"Ada suara pohon-pohon patah... Suaranya kaya gemuruh gitu, jadi pas kejadian tidak hujan, tapi dua hari sebelumnya hujan sedikit bagian atas," tutur Erwin.
Saat mendengar gemuruh keras, Erwin langsung bergegas menyelamatkan diri bersama anak, istri, dan anggota keluarga lain. "Saya lari dan batu-batu kecil itu sudah di atas kepala, saya jelas khawatir," ujarnya.
Protes Warga Diabaikan PT STAR
Menurut pengakuan Erwin, kekhawatiran warga sudah terjadi jauh hari sebelum bencana. Ia menyebut lokasi longsor adalah area kunci yang ditambang tanpa pengamanan (safety) yang memadai di bawahnya.
Warga setempat, kata Erwin, sudah berulang kali meminta pihak PT STAR untuk segera membangun tanggul pengaman yang layak dan besar, namun tidak ada respons dari perusahaan.
Diketahui, bukit setinggi sekitar 400 meter tersebut telah dioperasikan sebagai area tambang bahan baku PT STAR selama satu tahun terakhir.
11 Jiwa Mengungsi, Perusahaan Bersedia Bertanggung Jawab
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Andi Risdianto, menjelaskan bencana ini berdampak pada tiga rumah yang dihuni 11 orang. Selain rumah Erwin yang rusak berat, dua rumah lain milik Aris Setiawan (32) dan Sartono (75) mengalami rusak sedang.
"Dampak bencana antara lain kerusakan fasum berupa akses jalan desa, kerusakan 3 rumah yang dihuni 11 orang. Untuk sementara 3 KK tersebut diungsikan," kata Andi.