banyumas

Di Purbalingga Partisipasi Pemilih Naik 1,5 Persen, Suara Tidak Sah 23 Ribu

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:30 WIB
Rapat evaluasi KPU Purbalingga. (Foto: Toto Rusmanto)


Krjogja.com - PURBALINGGA – Partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Purbalingga mencapai 74,58 persen. Angka itu menunjukkan peningkatan tipis dari pilkada 2020 yang mencapai 73,26 persen. Hanya saja, pada pilkada kali ini, terdapat suara tidak sah yang mencapai lebih dari 23 ribu di seluruh Purbalingga.

"Ini harus dicari penyebabnya. Apa karena dari sisi penyelenggara gagal menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat, atau memang ada apatisme warga yang datang ke TPS tetapi tidak menggunakan hak pilihnya dengan benar," ujar ketua KPU Purbalingga Zamaahsari, pada rapat evaluasi sosialisasi pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat, dan pembentukan badan adhoc di Room Meeting kompleks obyek wisata D'Las Lembah Asri Serang, Senin (23/12/2024).

KPU Purbalingga meyakini sosialisasi yang dilakukannya Bersama PPK dan PPS sudah cukup massif. Hanya saja muncul keraguan. Terkait tepatnya sasaran sosialisasi, jangkauan seluruh lapisan masyarakat pemilih renta dan ibu rumah tangga yang aktivitasnya hanya di rumah. Termasuk pendidikan pemilih yang bertujuan memberikan pemahaman yang benar tentang tata cara memilih.

Baca Juga: Alat Baru DSA Cerebral, Pertama Kali Digunakan di RSUD Panembahan Senopati

Salah seorang narasumber, Andri Supriyanto, menyampaikan sejumlah tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan pemilih. Termasuk keterbatasan akses informasi di daerah terpencil, akses informasi bagi kaum marjinal, rendahnya literasi digital, dan maraknya berita hoaks.

"Manfaatkan website dan media sosial untuk menyebarkan informasi pemilu secara luas," ujar Andri.

Mantan Ketua Divisi Sosdiklih Parmas SDM KPU Purbalingga periode 2018-2023 itu juga menekankan perlunya pendekatan langsung kepada masyarakat akar rumput untuk meningkatkan kesadaran politik.

"Jangan hanya menggandeng tokoh masyarakat, tetapi langsung sosialisasikan ke petani, orang tua di desa, dan kaum marjinal," tambahnya.

Baca Juga: Bersama Keluarga, Ratusan Jemaat GSJA Immanuel Boyolali Gelar Perayaan Natal Bersama

Sementara itu,narasumber Wisnu Wirawan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Purbalingga menyebutkan pentingnya pembuatan konten media sosial yang menarik untuk menyampaikan materi sosialisasi pemilu. Platform media sosial seperti Facebook, Instagram, atau TikTok, bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan konten video.

Dalam video itu harus menggabungkan visual, audio dan teks. Dan tentu saja konten Informasi yang dikemas dengan lebih menarik dan mudah dipahami masyarakat.

"Masing-masing jenis konten juga menyasar target audiens yang berbeda. Kalau gaya komunikasi tidak sesuai, audiens kita akan kehilangan minat," ujarnya. (Rus)

 

Tags

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB