Krjogja.com - BANYUMAS – Bosan menunggu perbaikan jalan yang tak kunjung datang, puluhan warga Dusun Sirapan, Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang, Banyumas, memilih melakukan aksi tak biasa. Mereka menanam pohon pisang di tengah jalan kabupaten, Minggu (24/8/2025).
Aksi ini dilakukan di ruas Jalan Baturraden Timur–Banteran, tepatnya mulai depan SMK Dewantara hingga Sirapan Wetan. Kondisi jalan yang penuh lubang besar dan permukaan bergelombang sudah lama dikeluhkan.
Baca Juga: PKS Jateng Kukuhkan Pengurus Baru, Hadi Santoso Ketua
Warga menyebut jalur ini kerap memakan korban karena pengendara terjatuh, apalagi pada malam hari saat minim penerangan.
“Kalau cuma laporan sudah sering. Tapi hasilnya nihil. Jalan makin rusak, korban makin banyak. Makanya sekarang kami kasih tanda biar pemerintah benar-benar lihat,” ujar Rusin (43), salah satu warga yang ikut aksi.
Penanaman pohon pisang di tengah jalan membuat sejumlah pengendara kaget. Ada yang terpaksa memperlambat laju, bahkan memutar arah karena jalur makin sulit dilalui. Aksi spontan itu sontak viral di media sosial setelah diunggah oleh warga setempat.
Baca Juga: Keluarga Pasien Pukul Dokter Residen Sardjito, Begini Akhirnya
“Daripada orang jatuh lagi, mending ditanami pohon biar sekalian jelas jalannya rusak parah,” celetuk seorang warga lain.
Aksi ini akhirnya memicu pertemuan darurat antara Pemerintah Desa Gandatapa, Pemerintah Kecamatan Sumbang, serta aparat keamanan pada Minggu malam (24/8). Pertemuan digelar di rumah Kepala Desa Gandatapa, Didit.
Camat Sumbang, Hermawan Novianto, mengatakan warga sepakat melakukan langkah darurat dengan menimbun lubang menggunakan pasir dan material seadanya pada Senin (25/8). Logistik penimbunan disebut mendapat dukungan dari anggota DPR RI, Wastam.
“Untuk perbaikan permanen, jalan ini sudah masuk program Instruksi Presiden (Inpres). Rencananya September nanti akan diaspal hotmix,” kata Hermawan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas, Kresnawan Wahyu, menyebut perbaikan jalan tersebut sudah diusulkan ke pemerintah pusat melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD).
“Proses sedang berjalan. Harapannya tahun ini bisa terealisasi,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menegaskan bahwa kondisi keuangan menjadi kendala utama. “Bukan tidak mau memperbaiki, tapi anggaran dari pusat dipangkas. Meski begitu, untuk Banyumas tidak ada hari tanpa perbaikan jalan, meski harus dilakukan bertahap,” katanya.