Desain Jilbab Motif Tulisan Arab Banjir Pesanan dari Taiwan, Malaysia, Mesir dan Jerman

Photo Author
- Minggu, 3 Desember 2023 | 13:32 WIB
Khoirunnisa' saat membersamai para desainer lain di acara Muffest + di Hartono Mall Yogyakarta tahun 2022 untuk mengenalkan Desain Li Scarf by Irun Maulana.  (Foto: Hendri Utomo)
Khoirunnisa' saat membersamai para desainer lain di acara Muffest + di Hartono Mall Yogyakarta tahun 2022 untuk mengenalkan Desain Li Scarf by Irun Maulana. (Foto: Hendri Utomo)

Krjogja.com, PURWOREJO - Li Scarf merupakan brand yang baru dirilis sekitar tiga tahun terakhir. Medio 2008, Khoirunnisa' masih berjualan barang dengan jenis random pakaian dan perlengkapan umat muslim.

Namun hobi desain memang sudah muncul sejak kecil, dan mulai terlihat menguat saat menginjak bangku SMP, sudah mulai mencoba membuat kaos dengan sablon dan kegiatan yang memang dekat dengan dunia fashion.

Seiring perjalanan waktu, desain jilbab bermotif tulisan arab lengkap dengan tanda tangannya itu sudah berjalan cukup lama, awalnya banyak yang memuji, namun tidak banyak yang beli.

Baca Juga: Pemkab Klaten adakan Selamatan Pasar Gedhe

Begitu pandemi 2019 datang, ia memutuskan untuk lebih fokus untuk menggarap jilbab. Walaupun sebelumnya ia juga rajin mendesain kebaya, itu karena sang suami berasal dari Magelang yang memang memiliki fashion budaya yang lebih detail.

"Dalam menggarap desain fashion saya memang memilih out of the boks. Saya bikin kebaya saat banyak orang tidak suka India justru saya bikin kebaya style bollywood. Desember 2019, saat pandemi datang saya fokus ke jilbab," katanya.

Awalnya, produk hanya dijual di lingkungan pondok pesantren, dengan kapasitas produksi puluhan PCS saja. Kemudian coba menjajal pasar luar pesantren, sempat endorse selebgram seorang teman di Jawa Timur, hingga kemudian memutuskan untuk mendesain jilbab motif tulisan arab yang kemudian booming.

Baca Juga: Fun Run Jelang HUT Emas SMA 8 Yogya, Alumni Serbu Yogya

"Jilbab motif tulisan koran berbahasa Indonesia atau Inggris sudah banyak, akhirnya bikin terobosan dengan motif tulisan Arab. Pertama bikin 50 PCS, sebagian saya pakai sendiri, syaa foto upload instagram ternyata banyak yang tertarik dan berminat beli. Sejak itu alhamdulilah teman-teman yang dulu memandang sebelah mata mulai beli," jelasnya.

Khoiruniisa' bahkan mengaku sempat menjadi reseller berbagai brand pakaian muslim mulai yang murah sampai yang mahal. Kala itu, banyak yang kurang percaya, kemudian ketika memiliki brand sendiri, mereka mulai tertarik.

"Ya jilbab dengan motif tulisan Arab itu booming, produksi mencapai 500 - 2000 PCS per bulan, bahkan kemudian banyak juga yang meniru dan itu sampai sekarang," katanya.

Baca Juga: Hyundai Ajak Pemenang Test Drive Nonton Final Piala Dunia U-17

Li Scarf mulai tampil di beberapa event fashion show di Jogjakarta, dari situ ia melihat produk Li Scarf diterima pasar, pengunjung mall ternyata antusias memiliki produk Li Scarf.

Sedikit demi sedikit relasi meluas dan semakin banyak. Banyak yang tanya produk Li Scarf selain jilbab, akhirnya ia juga menggarap pakaian seperti gamis dan lain sebagainya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bangkitnya Kebaya Menjadi Fashion Terkini

Jumat, 21 November 2025 | 21:45 WIB
X