YOGYA, KRJOGJA.com - Sosok ibu selalu identik dengan perempuan yang mengandung, melahirkan, mengasuh dan menyayangi seorang anak. Atas perjuangannya dalam mengandung selama sembilan bulan, mempertaruhkan hidupnya saat melahirkan dan menanggung banyak beban dalam membesarkan anaknya. Maka setiap tanggal 22 Desember selalu di peringati sebagai Hari Ibu. Lalu bagaimana dengan sosok ayah? Bagaimana peran ayah dalam membesarkan anaknya?Â
Melalui karya film yang di tayangkan pada acara Screening Movie Jumat (28/12/208) di gedung Convention Hall UIN Sunan Kalijaga. Mahasiswa program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) mengajak penonton untuk melihat Hari Ibu dengan sudut pandang yang berbeda.Â
Seorang gadis remaja yang duduk di bangku SMA merasa mendapatkan nasib sial karena tidak memiliki banyak waktu bersama ibunya. Dia merasa sangat terpuruk dan sedih, juga menbenci orangtuanya. Hingga suatu hari dia bertemu oleh temannya, dan berdikusi mengenai kasih sayang seorang ibu. Dari diskusi tersebut kemudian ia belajar untuk menerima takdirnya, dia mulai kembali menjalin komunikasi dengan sosok ibu yang ternyata diperankan oleh figur ayah.Â
"Ibu itu bukan hanya mencerminkan bahwa ibu itu perempuan. Sosok ayah juga mampu menjadi ibu menyayangi anaknya " papar Sylvia Maharani selaku produser dari film berjudul 'Ibu' tersebut.Â
Film ini di produksi oleh Triangle Production, sineas muda yang masih menyandang gelar mahasiswa untuk memenuhi tugas akhir semester 5. Memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mengangkat isu Hari Ibu, film ini mendapatkan apresiasi dari penonton dan tamu undangan.Â
Salah satu tamu undangan yang memberikan komentar adalah Lilik, dosen dari ISI Yogyakarta.Â
"Ternyata di luar sini ada teman - teman yang mampu mengangkat sesuatu dari film ini," ucap Lilik mengapresiasi ide cerita yang disajikan dalam film.Â
Dengan durasi film selama 30 menit penonton di manjakan dengan alur cerita yang menarik dan 'out of the box' dengan teknis pengambilan gambar yang mumpuni.Â
