YOGYA (KRjogja.com) – Film yang mengulas tentang kehidupan dunia malam di Jakarta, Moammar Emka’s Jakarta Undercover memang memiliki tantangan besar bagi aktor dan artis yang memerankannya. Ternyata selain pemeran, sang sutradara, Fajar Nugros juga menemukan tantangan dalam film tersebut. Bahkan, ia sempat tidak tertarik untuk menyutradarai film Moammar Emka’s Jakarta Undercover.
“Awalnya saya tidak tertarik jadi sutradara dalam film ini, karena kehidupan saya itu jauh dari ‘dunia malam’ seperti itu. Setelah produser setuju apabila cerita film itu didekatkan dengan dunia saya, saya akhirnya mau jadi sutradara,†papar Fajar Nugros saat crew dan artis film Moammar Emka’s Jakarta Undercover berkunjung ke kantor SKH Kedaulatan Rakyat, Kamis (1/12/16).
Fajar kemudian menjelaskan bagaimana cara ia mendekatkan cerita film tersebut kepada dunianya. Melalui tokoh Pras, sang jurnalis yang berangkat dari desa, ia mendekatkan cerita film kepada dunianya. “Pras sebagai putra daerah, datang dari desa, berangkat ke Jakarta dengan impian ingin jadi wartawan. Sama seperti saya yang berangkat dari daerah ke ibukota, ingin jadi sutradara. Sama seperti mas Emka juga penulis yang asalnya dari Tuban,†jelasnya.
Dalam sesi tanya jawab setelah world premiere film Moammar Emka’s Jakarta Undercover di Jogja-Netpac Asian Film Festival, Fajar mengaku Jakarta Undercover merupakan film garapannya yang paling berani. “Ini pertama kalinya ada adegan ngrokok dan ngebir dalam film saya. Saya belum pernah bikin film seberani ini,†ujarnya serius.
Film-film garapan Fajar sebelumnya adalah film bergenre romantis dan komedi salah satunya film yang diadaptasi dari novel Raditya Dika, Cinta Brontosaurus. Fajar menambahkan bahwa Jakarta Undercover merupakan tantangan baginya yang sebelumnya lebih banyak menggarap film bergenre romantis atau komedi.
Pada sesi tanya jawab seusai world premiere, seorang penonton menanggapi pernyataan tersebut. Penonton itu berkata bahwa hari itu adalah pertama kalinya ia menonton film karya Fajar Nugros tanpa bermain handphone karena filmnya terlalu mengesankan. Film ini akan tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada Februari 2017. (Mg-07)
Baca Juga :