Krjogja.com, BATAM - Film animasi pendek berjudul "Ficusia" yang disutradarai Ahmad Saropi S.Tr. Kom dan juga selaku pengajar animasi di Politeknik Negri Batam, dengan produser Selly Artaty Zega, S.ST., M.Sc dosen serta Kaprodi Animasi Politeknik Negri Batam, masuk nominasi Film Animasi Pendek Terbaik, Festival Film Indonesia (FFI) 2023.
Standar karya animasi yang dihasilkan mahasiswa Politeknik Negeri Batam kian meningkat sehingga potensi bersaing dalam dunia internasional semakin tinggi.
Diiringi dengan infrastruktur dan lingkungan regenerasi animasi yang terbentuk di Politeknik Negeri Batam, mahasiswa dituntut untuk menjawab berbagai permasalahan melalui produk animasi yang dikembangkan dengan gaya berpikir kritis dan inovatif sejak pra-produksi.
"Harapannya, dengan adanya dukungan lebih dari pemerintah dalam industri kreatif khususnya bidang animasi dapat semakin mendorong perkembangan animasi di Indonesia sehingga dapat memunculkan banyak karya baru yang dapat mewakili kultur lokal dan menguasai pasar internasional," ujar Saropi, Senin (16/10/2023).
Film Animasi ini menceritakan tentang bahaya narkoba kepada generasi muda melalui media film animasi. Produksi film ini juga menggandeng Yayasan Cinderella Indonesia dalam memproduksi film serial animasi bertajuk "Ficusia".
Film ini di produksi hingga 3 serial film animasi yang melibatkan lebih dari 69 mahasiswa Politeknik Negeri Batam dengan konsep pembelajaran Project Based Learning (PBL).
"Ficusia" juga telah di putar di berbagai negara yaitu Australia, Amerika, Malaysia, Singapura, dan beberapa negara eropa dalam tour Yayasan Cinderella Indonesia ke berbagai negara tersebut.
FFI ini merupakan ajang penghargaan tahunan untuk mengapresiasi kerja dan karya para insan perfilman Tanah Air, serta merayakan kelahiran film-film Indonesia yang semakin terdepan.
"Ficusia" adalah animasi berseri hasil kolaborasi Yayasan Cinderella From Indonesia Center yang didukung oleh pemerintah Australia melalui program Alumni Grant Scheme (AGS).
Seri animasi ini mengusung tema “Anti Narkoba” yang ditayangkan di empat negara, yaitu Indonesia (Batam), Malaysia (Johor Baru), Australia dan Amerika Serikat.
Animasi ini dikemas dalam bentuk Project-Based Learning, yang melibatkan 69 mahasiswa Politeknik Negeri Batam lintas angkatan dan jurusan .
Sedang Selly Artaty Zega mengatakan, bahwa pencapaian ini sangat berarti, untuk menjadi ladang aktivitas kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Selain "Ficusia" di ajang GEMASTIK, Prodi Animasi juga telah meraih juara 1 pada ajang perlombaan ANIMAKINI tahun 2022 tingkat nasional kategori Animasi 3D, serta meraih juara pada perlombaan KMIPN kategori Animasi.
“Prestasi yang diukir di tingkat nasional ini, turut meningkatkan persentase penerapan kurikulum MBKM di Prodi Animasi, yang tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk terus berkreasi dan berprestasi," terang Selly. (*)