Film Kupu-kupu Kertas Rilis Hari Ini, Padukan Genre Sejarah dan Romantisme Menawan

KRjogja.com - Film Kupu-kupu Kertas tayang perdana pada hari ini, 7 Februari 2024. Bioskop-bioskop di seluruh kota mempersembahkan sebuah film yang memukau dengan perpaduan genre sejarah dan romantisme yang menawan.

Disutradarai oleh Emil Heradi, film ini, dengan durasi 113 menit dan rating D17+, menjanjikan pengalaman menonton yang mendalam dan memikat bagi penontonnya.

Denny Siregar Production dan Maxima Pictures berkolaborasi dalam menghasilkan karya ini, dengan produser Denny Siregar dan Yoen yang memberikan fondasi kuat pada naskah karya Rahabi Mandra dan Jocelyn Cordelia.

Bintang-bintang seperti Amanda Manopo, Chicco Kurniawan, Iwa K, Reza Oktovian, Samo Rafael, Fajar Nugra, Ayu Laksmi, dan Seroja Hafiedz menampilkan akting memukau, menjadikan film ini sebuah penonton yang tak terlupakan.

"Kupu-kupu Kertas" mengisahkan kisah cinta antara Ning (Amanda Manopo) dan Ihsan (Chicco Kurniawan), yang tidak biasa karena perbedaan pandangan dan latar belakang keluarga.

Baca Juga: Gus Iqdam Bagikan Solusi untuk Hidupmu yang Selalu Terbelenggu Dalam Kesusahan

Ning, yang berasal dari keluarga PKI, menemukan cinta pada Ihsan, yang merupakan anggota keluarga NU. Meskipun dihadapkan pada perbedaan paham, cinta mereka terus berkembang.

Ketentraman kisah cinta mereka terganggu ketika pertikaian berdarah meletus antara kelompok PKI dan simpatisan NU, menciptakan konflik yang memaksa mereka untuk bertahan hidup.

Dalam kekacauan tersebut, Ning dan Ihsan harus berjuang untuk melarikan diri dari ancaman kebencian dan menjaga nyawa mereka tetap utuh.

"Kupu-kupu Kertas" tidak hanya sekadar cerita cinta, tetapi juga menghadirkan latar belakang peristiwa bersejarah tahun 1965 di Indonesia, menawarkan pandangan mendalam tentang konflik sosial dan keberanian dalam cinta.

Pengalaman menonton film ini akan membawa penonton melalui berbagai emosi, dari keindahan romanse hingga ketegangan sejarah yang mendalam.

Film ini menjadi jendela yang membuka pandangan tentang keberanian dan keteguhan cinta di tengah badai sejarah yang melanda.

Para penonton diundang untuk mempersiapkan diri mereka untuk menyaksikan kisah epik "Kupu-kupu Kertas" yang menggambarkan cinta terlarang di tengah badai sejarah.

Karya ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga refleksi atas kompleksitas cinta yang dihadapi oleh dua insan di tengah konflik besar.

Emil Heradi, dengan kepiawaiannya sebagai sutradara, berhasil menggambarkan ketegangan dan dramatika peristiwa sejarah 1965 dengan penuh keaslian.